JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertolak ke Johannesburg, Afrika Selatan, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Keberangkatan Gibran melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat pukul 09.30 WIB, menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional.
Presiden Prabowo Subianto menugaskan Gibran mewakili Indonesia, menunjukkan bahwa negara tetap hadir aktif meski pimpinan negara berhalangan hadir. Kehadiran Gibran juga menjadi simbol peran Indonesia dalam pemulihan ekonomi global pasca-pandemi dan tantangan geopolitik dunia.
Agenda Utama Gibran di KTT G20
Diberitakan Antara, Jumat, Gibran memiliki sejumlah agenda strategis. Ia dijadwalkan menyampaikan pidato mewakili Presiden Prabowo, menegaskan posisi Indonesia terkait berbagai isu global prioritas.
Selain pidato, Gibran juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara sahabat. Tujuannya memperkuat hubungan dan kerja sama antarnegara, sekaligus menyampaikan pesan Presiden Prabowo secara langsung dalam forum internasional.
KTT G20 di Johannesburg Expo Center berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Minggu. Pertemuan terbagi dalam tiga sesi utama yang membahas tantangan global yang mendesak.
Tiga Sesi Bahas Isu Global Prioritas
Sesi pertama fokus pada isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan, serta persoalan utang negara-negara berkembang. Sesi kedua membahas pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), termasuk isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkelanjutan, dan sistem pangan.
Pada sesi terakhir, para pemimpin G20 akan mendiskusikan isu pekerjaan layak (decent work) serta tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence). Indonesia juga mengusulkan pembahasan mengenai mineral kritis pada sesi ketiga, menandai kepedulian nasional terhadap sumber daya strategis global.
Dengan pembagian sesi yang sistematis, Gibran diharapkan mampu menyampaikan pesan Indonesia secara efektif dan memastikan isu-isu penting mendapat perhatian dalam forum internasional.
Situasi Politik Global dan Tantangan KTT
Menjelang pelaksanaan KTT G20, suasana global menjadi sorotan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan memboikot ajang tersebut, menuding Afrika Selatan melakukan penganiayaan terhadap petani kulit putih.
Pemerintah Afrika Selatan membantah klaim tersebut dan menyebutnya informasi keliru, sebagaimana dilaporkan Associated Press (AP), Kamis (21/11/2025). Gedung Putih hanya mengirim perwakilan diplomatik untuk menghadiri acara serah terima keketuaan G20 yang akan dipegang Amerika Serikat pada 2026.
Selain Trump, Presiden China Xi Jinping juga tidak hadir dengan alasan mengurangi perjalanan ke luar negeri. Dengan absennya dua negara ekonomi besar dunia, forum ini tetap menjadi platform penting untuk mempertemukan negara maju dan berkembang dalam menangani masalah global.
Makna Kehadiran Gibran bagi Indonesia
Kehadiran Gibran menegaskan posisi Indonesia sebagai anggota aktif G20, yang mampu tetap menyuarakan kepentingan nasional meski menghadapi dinamika global. Forum ini juga menjadi kesempatan untuk menegaskan pesan Indonesia tentang kolaborasi internasional, pembangunan berkelanjutan, dan tata kelola teknologi modern.
Tugas yang diemban Gibran sekaligus menunjukkan kepercayaan Presiden Prabowo terhadap kapasitas wakilnya dalam diplomasi internasional. Langkah ini menjadi simbol bahwa Indonesia tetap memperjuangkan posisi strategisnya di forum global, menjaga konsistensi kebijakan luar negeri, dan memastikan aspirasi nasional terdengar di tingkat internasional.
Melalui KTT G20, Indonesia juga menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan politik antarnegara, sekaligus menghadapi tantangan global yang kompleks secara kolaboratif. Kehadiran Gibran diharapkan memberi dampak positif bagi diplomasi dan kepentingan nasional di panggung dunia.