Diskon Transportasi Nataru Ringankan Biaya Perjalanan Keluarga Indonesia

Minggu, 23 November 2025 | 11:19:33 WIB
Diskon Transportasi Nataru Ringankan Biaya Perjalanan Keluarga Indonesia

JAKARTA - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pemerintah kembali menghadirkan stimulus besar berupa diskon tiket pesawat, kapal, hingga kereta api. 

Meski sekilas tampak sebagai program musiman, inisiatif ini sebenarnya merupakan langkah strategis untuk memperkuat daya beli masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga di puncak perjalanan akhir tahun.

Program Diskon Tiket Transportasi Nataru 2025/2026 berlaku secara nasional dan ditujukan bagi jutaan pengguna moda transportasi utama. Mulai dari pesawat, kereta api, kapal laut, hingga penyeberangan, seluruhnya mendapatkan porsi insentif yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing moda.

Dasar Kebijakan: Arahan Presiden dan SKB Empat Menteri

Kebijakan diskon tarif ini ditegaskan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara empat kementerian/lembaga: Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Badan Pengelola BUMN, dan Badan Pengelola Investasi Danantara. 

SKB ini sekaligus memberi penugasan resmi kepada BUMN transportasi untuk menyediakan tarif yang lebih terjangkau selama arus Nataru.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut arahan presiden. “Program stimulus Natal dan Tahun Baru 2025/2026 menjadi langkah nyata untuk menggerakkan ekonomi nasional sekaligus memastikan rakyat terlayani dengan baik selama arus Nataru,” ujar Dudy, Sabtu.

Diskon diberlakukan serentak mulai 21 November 2025. Moda kereta api dan penyeberangan menerapkan potongan pada perjalanan 22 Desember 2025–10 Januari 2026, sementara kapal laut memiliki periode lebih panjang, yakni 17 Desember 2025–10 Januari 2026.

Program ini juga melanjutkan kebijakan sebelumnya terkait penurunan tarif pesawat melalui skema PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Diskon Pesawat: Penurunan Harga 12–14 Persen

Keluhan tahunan mengenai mahalnya tiket pesawat jelang akhir tahun ditangani melalui kombinasi insentif fiskal dan penurunan komponen biaya maskapai. PMK Nomor 71 Tahun 2025 memberikan diskon PPN sebesar 6 persen untuk penerbangan domestik kelas ekonomi dengan periode pembelian 22 Oktober 2025–10 Januari 2026.

Selain itu, pemerintah menurunkan biaya tambahan seperti surcharge bahan bakar serta biaya layanan bandara. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, “PPN-nya ditanggung pemerintah dengan diskon fuel charge dan harga avtur, nanti akan ada penurunan tiket antara 12 persen hingga 14 persen.”

Pemerintah menargetkan sekitar 36 juta penumpang dapat memanfaatkan insentif tiket pesawat ini. Dengan demikian, tekanan inflasi dari sektor transportasi udara diharapkan lebih terkendali.

Kereta Api: Potongan 30 Persen untuk 1,5 Juta Penumpang

Di moda kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapat penugasan strategis untuk memberikan diskon 30 persen bagi tiket ekonomi komersial, baik reguler maupun tambahan. Kuota mencapai sekitar 1,5 juta penumpang, meliputi 156 kereta reguler dan 26 kereta tambahan.

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan bahwa potongan harga ini tidak hanya menguntungkan penumpang, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Diskon tiket ini membantu masyarakat merencanakan perjalanan akhir tahun dengan lebih mudah. Mobilitas yang meningkat akan menggerakkan sektor pariwisata dan memperkuat perputaran ekonomi daerah,” ujarnya.

KAI juga menyiapkan berbagai langkah teknis, mulai dari pemeriksaan jalur, kesiapan lokomotif, hingga penguatan pengamanan bersama Polsuska, TNI, dan Polri.

Moda Laut dan Penyeberangan: Akses Terjangkau untuk Daerah Kepulauan

Masyarakat di daerah kepulauan turut mendapatkan kemudahan melalui diskon kapal laut dan penyeberangan. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memberikan potongan 20 persen dari tarif dasar untuk perjalanan 17 Desember 2025–10 Januari 2026, dengan target sekitar 405.000 penumpang kelas ekonomi.

Untuk moda penyeberangan, insentif berupa pembebasan 100 persen tarif jasa kepelabuhanan setara potongan 19 persen dari tarif terpadu. Targetnya, sekitar 22.000 penumpang dan 491.000 kendaraan di delapan lintasan utama ikut menikmati manfaat program.

Kemenhub menegaskan bahwa insentif ini penting bagi konektivitas antarpulau, terutama bagi daerah 3T yang sangat bergantung pada kapal sebagai sarana utama mobilitas.

Paket Stimulus Besar bagi Ekonomi dan Pariwisata

Program diskon Nataru melanjutkan paket stimulus pariwisata yang telah diluncurkan pertengahan 2025 senilai Rp 24,44 triliun, termasuk alokasi Rp 940 miliar untuk insentif transportasi. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut, diskon transportasi terbukti meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dan meredam inflasi pada libur sekolah 2025.

Keberhasilan tersebut membuat pemerintah semakin percaya diri memperluas skema diskon di Nataru, sekaligus mengombinasikannya dengan instrumen fiskal seperti PPN DTP.

Dampak Ekonomi: Daya Beli Terjaga, Inflasi Terkendali

Secara makro, kebijakan ini diarahkan untuk menjaga konsumsi rumah tangga sekaligus menekan inflasi musiman. Harga tiket yang lebih terjangkau memungkinkan masyarakat tetap melakukan perjalanan tanpa mengurangi pengeluaran lainnya, seperti untuk akomodasi atau belanja ritel.

Airlangga menegaskan bahwa mobilitas yang terjangkau akan menggerakkan ekonomi daerah, sementara intervensi fiskal seperti PPN DTP mampu menahan lonjakan harga yang biasanya muncul di akhir tahun.

Hal yang Perlu Diperhatikan Penumpang

Beberapa poin penting bagi calon penumpang:

Periode perjalanan

Pesawat: 22 Desember 2025–10 Januari 2026

Kereta: 22 Desember 2025–10 Januari 2026

Kapal laut: 17 Desember 2025–10 Januari 2026

Penyeberangan: 22 Desember 2025–10 Januari 2026

Kuota terbatas, terutama kereta dan kapal.

Harus membeli melalui kanal resmi untuk memastikan tiket mendapatkan diskon.

Dorongan bagi Pemulihan Ekonomi

Jika berjalan lancar, diskon tiket Nataru 2025/2026 berpotensi menjadi instrumen penting yang menjaga mobilitas, memperkuat ekonomi daerah, sekaligus menahan inflasi. Dengan persiapan armada, pengawasan keselamatan, dan penyaluran anggaran yang transparan, pemerintah berharap kebijakan ini dapat memastikan akhir tahun yang lebih terjangkau bagi seluruh keluarga Indonesia.

Terkini

9 Aplikasi YouTube Tanpa Iklan Terbaik 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 13:43:09 WIB

Mitratel Fokus Pulihkan Ribuan Titik Jaringan Sumatra

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:48 WIB

Wings Air Buka Tiga Rute Baru dari Bandung 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:47 WIB

KM Sinabung Pelni Desember 2025: Rute dan Tiket Lengkap

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:27:44 WIB