JAKARTA - Memasuki akhir November 2025, dinamika atmosfer di berbagai wilayah Indonesia mulai menunjukkan eskalasi signifikan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini untuk periode 23–24 November 2025, yang menempatkan sejumlah provinsi dalam kondisi cuaca berisiko tinggi.
Dalam pembaruan terbaru, BMKG menetapkan tiga wilayah pada level Awas, kategori tertinggi dalam sistem peringatan cuaca. Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat menjadi daerah yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena berpotensi mengalami hujan sangat lebat hingga ekstrem.
BMKG menjelaskan bahwa kategori tersebut merujuk pada akumulasi curah hujan harian yang mencapai intensitas tertinggi di wilayah provinsi. Kondisi ini dinilai berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan terus memperbarui informasi cuaca agar aktivitas harian dapat menyesuaikan situasi.
Penjelasan Kategori Peringatan Hujan
Dalam peringatannya, BMKG membagi potensi hujan ke dalam tiga tingkatan utama. Pembagian ini membantu masyarakat memahami skala risiko yang mungkin terjadi.
Kategori tersebut meliputi:
Waspada: potensi hujan sedang hingga lebat.
Siaga: potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
Awas: potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem.
Pada periode yang disampaikan, kategori Awas menjadi fokus utama. Jika hujan ekstrem terjadi secara terus menerus, dampaknya bisa meluas dan mengganggu berbagai kegiatan masyarakat, termasuk transportasi, aktivitas ekonomi, dan pergerakan di wilayah padat penduduk.
BMKG juga menegaskan bahwa potensi ini tidak hanya merugikan pada daerah perkotaan, tetapi juga berbahaya bagi kawasan perbukitan dan lereng yang rawan longsor.
Cuaca 23 November 2025: Tiga Provinsi Mengalami Risiko Tertinggi
Untuk Minggu, BMKG menetapkan tiga provinsi pada status Awas, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat. Ketiganya diyakini mengalami curah hujan sangat tinggi hingga ekstrem pada hari tersebut.
Status Awas berarti wilayah tersebut menghadapi kemungkinan besar limpasan sungai, gangguan transportasi, genangan di pemukiman, hingga potensi longsor di daerah berbukit. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, terdapat sejumlah daerah yang berada pada kategori Siaga, antara lain:
Sumatera Barat
Jambi
Bengkulu
Banten
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DIY
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Maluku
Kondisi cuaca di wilayah-wilayah tersebut masih berpotensi hujan lebat yang dapat memicu terjadinya gangguan ringan hingga sedang pada aktivitas masyarakat.
Sementara itu, hujan sedang hingga lebat juga diperkirakan terjadi di beberapa provinsi lainnya, mencakup:
Riau
Kepulauan Riau
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Lampung
Bali
NTB
Sejumlah wilayah Kalimantan dan Sulawesi
Maluku Utara
Sebagian besar Papua
BMKG juga mengeluarkan peringatan angin kencang untuk Jawa Barat, Bangka Belitung, NTT, Papua, dan Sumatera Utara. Potensi angin kencang dapat memperburuk kondisi cuaca, terutama jika disertai hujan intensitas tinggi.
Cuaca 24 November 2025: Dua Wilayah Bertahan pada Level Awas
Memasuki Senin, BMKG kembali memperbarui status peringatan cuaca. Dua wilayah tetap berada pada kategori Awas, yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Dengan demikian, kedua provinsi ini mengalami dua hari berturut-turut kondisi cuaca ekstrem.
BMKG menilai bahwa pertahanan status Awas ini menunjukkan masih tingginya potensi risiko hujan ekstrem. Kondisi ini mengharuskan masyarakat dan pemerintah daerah tetap bersiap menghadapi kemungkinan banjir atau gangguan besar lainnya.
Di sisi lain, wilayah masuk kategori Siaga meliputi:
Sumatera Barat
Bengkulu
DIY
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Papua Pegunungan
Wilayah Siaga diperkirakan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat sehingga memerlukan perhatian ekstra dari perangkat daerah maupun masyarakat.
Sementara itu, sejumlah provinsi masuk kategori Waspada, yakni:
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
NTB
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Beberapa provinsi di Sulawesi
Maluku Utara
Maluku
Papua
Papua Selatan
Peringatan angin kencang juga dikeluarkan untuk Aceh, Maluku, NTT, dan Sumatera Utara. Kondisi angin ini dapat meningkatkan risiko pohon tumbang, kerusakan atap bangunan ringan, hingga gangguan pada aktivitas laut.
Mitigasi dan Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah
Menindaklanjuti peringatan dini tersebut, BMKG meminta pemerintah daerah memperkuat langkah mitigasi. Upaya yang disarankan meliputi pembersihan drainase, pemantauan aliran sungai, persiapan logistik, serta memastikan kesiapan posko bencana.
Koordinasi dengan berbagai instansi terkait dinilai penting agar penanganan dapat dilakukan cepat jika terjadi bencana hidrometeorologi. Masyarakat pun diimbau untuk tidak mengabaikan informasi cuaca dan menghindari aktivitas berisiko di wilayah rawan.