JAKARTA - Tani Merdeka Indonesia (TMI) Kabupaten Gresik resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) pada Selasa, 29 April 2025, di Aula Putri Mijil, Pendopo Bupati Gresik. Pelantikan ini menjadi tonggak penting bagi TMI Gresik dalam memperkuat komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung swasembada pangan nasional.
Komitmen TMI Gresik untuk Petani dan Swasembada Pangan
Ketua DPD TMI Gresik, Yuyun Wahyudi, yang juga anggota DPRD Kabupaten Gresik dari Fraksi Gerindra, menegaskan bahwa pelantikan ini menandai langkah konkret organisasi dalam mengakomodasi kepentingan petani. Dengan bergabungnya 10 anggota dewan dari Fraksi Gerindra ke dalam TMI, Yuyun optimistis Gresik dapat menjadi pelopor ketahanan pangan di Indonesia.
"Alhamdulillah, kami berkomitmen untuk mengimplementasikan program-program yang berorientasi pada kesejahteraan petani. Kami akan senantiasa menjunjung tinggi kepentingan petani dan terus mendorong kemajuan sektor pertanian di Gresik," ujar Yuyun Wahyudi.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, dalam sambutannya menekankan pentingnya memperluas jangkauan organisasi hingga tingkat desa. Ia menargetkan TMI Gresik memiliki 300 struktur organisasi di 356 desa yang ada. Don juga menekankan bahwa TMI harus mengakomodasi seluruh kelompok tani tanpa diskriminasi dan memastikan bantuan sampai ke tangan petani.
"Kita harus mengakomodasi seluruh kelompok tani tanpa diskriminasi. Bantuan harus benar-benar sampai kepada petani, mari kita bekerja nyata di lapangan," tegas Don Muzakir.
Dukungan Pemerintah Kabupaten Gresik
Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, menyambut baik kehadiran TMI di Gresik. Ia mengingatkan bahwa meskipun Gresik dikenal sebagai kota industri, sektor pertanian tetap menjadi yang terbesar kelima di Jawa Timur. Dr. Alif menekankan pentingnya program yang berorientasi pada kesejahteraan petani dan bukan semata-mata keuntungan ekonomi.
"Mari kita sukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang fokus utamanya adalah menyejahterakan petani. TMI Gresik tentunya harus berorientasi pada bantuan kepada petani, tanpa memikirkan keuntungan semata (kapitalisme)," jelas dr. Alif.
Selain itu, dr. Alif juga menyoroti keberhasilan TMI Gresik dalam menjalin kerja sama dengan Bulog terkait penyerapan gabah. Ia meminta TMI memastikan agar Bulog membeli gabah dengan harga minimal Rp 6.500 per kilogram dan memastikan ketersediaan pupuk sesuai dengan kebutuhan petani. Dr. Alif juga menyarankan agar TMI memiliki unit penggilingan padi sendiri untuk membantu penyerapan dan pengolahan beras petani lokal.
"TMI juga, jika memungkinkan, dapat memiliki unit penggilingan padi sendiri untuk membantu penyerapan dan pengolahan beras petani lokal. Dengan demikian, Gresik dapat menjadi salah satu pionir ketahanan pangan di Indonesia," pungkas dr. Alif.
Langkah Strategis TMI Gresik
TMI Gresik berkomitmen untuk melaksanakan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani, seperti pelatihan pertanian modern, fasilitasi akses pasar, dan penerapan teknologi pertanian inovatif. Organisasi ini juga akan memperkuat struktur organisasi hingga tingkat desa untuk memastikan program-programnya dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan legislatif, TMI Gresik optimistis dapat mewujudkan visi dan misinya dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung swasembada pangan nasional.
Pelantikan pengurus TMI Gresik ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Gresik dan menjadikan daerah ini sebagai model ketahanan pangan di Indonesia.