100 Hari Pemerintahan Trump 2.0: Catur 4D, Poker Politik, dan Gertakan Global

Selasa, 29 April 2025 | 13:17:58 WIB
100 Hari Pemerintahan Trump 2.0: Catur 4D, Poker Politik, dan Gertakan Global

JAKARTA - Setelah dilantik untuk periode kedua pada 20 Januari 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memimpin dengan gaya kontroversial yang memicu perdebatan global. Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Trump mengadopsi pendekatan yang memadukan strategi ekonomi agresif, kebijakan luar negeri yang berani, dan langkah domestik yang mengundang kritik. Para pendukungnya menggambarkan langkah-langkahnya sebagai "catur 4D", sementara para pengkritiknya menyebutnya sebagai "permainan poker" yang berisiko tinggi.​

Catur 4D atau Poker Politik?

Pendukung Trump sering menggunakan istilah "catur 4D" untuk menggambarkan kebijakan luar negeri dan ekonominya yang dianggap rumit dan penuh perhitungan. Namun, Profesor Ekonomi Universitas Columbia, Jeffrey Sachs, berpendapat bahwa Trump sebenarnya "bermain poker", mengandalkan gertakan dalam kebijakan tarif globalnya. Sachs menjelaskan bahwa Trump mengenakan tarif tinggi pada negara-negara seperti China dengan harapan mereka akan menuruti tuntutannya. Namun, menurut Sachs, pandangan Trump bahwa pasar AS memiliki leverage besar terhadap negara lain sudah tidak relevan lagi. Ia menambahkan, "Impor dari AS hanya sekitar 12-13% dari total impor global, sehingga dampaknya tidak sebesar yang diperkirakan" .​

Kebijakan Ekonomi: Gertakan yang Berisiko

Salah satu langkah kontroversial Trump adalah penerapan tarif tinggi terhadap barang impor, terutama dari China. Pada awal Februari, Trump mengumumkan tarif internasional yang berbeda-beda untuk puluhan negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif 32%. Namun, seminggu kemudian, kebijakan tersebut diubah menjadi tarif 10% untuk semua negara, dengan China dikenakan tarif hingga 145%. Langkah ini memicu ketegangan perdagangan dan kekhawatiran akan dampak negatif terhadap ekonomi global.​

Kebijakan Domestik: Janji yang Belum Terwujud

Di dalam negeri, Trump menjanjikan penurunan harga barang dan peningkatan industri manufaktur. Namun, dalam 100 hari pertama pemerintahannya, hasil nyata dari janji tersebut belum terlihat. Pasar saham mengalami penurunan, indeks kepercayaan konsumen menurun, dan potensi pengangguran meningkat. Banyak pakar ekonomi dan Federal Reserve memperingatkan kemungkinan resesi di masa depan .​

Kebijakan Imigrasi: Penegakan yang Kontroversial

Trump juga menegaskan sikap keras terhadap imigran ilegal. Meskipun penyeberangan ilegal ke AS berada pada titik terendah dalam empat tahun terakhir, beberapa tindakan penegakan hukum menuai kritik. Kasus penangkapan terhadap mahasiswa asing yang terlibat dalam aksi protes pro-Palestina dan deportasi tanpa prosedur hukum yang jelas menimbulkan kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia .​

Kebijakan Luar Negeri: Tantangan terhadap Tatanan Global

Dalam kebijakan luar negeri, Trump menantang tatanan dunia yang telah dibangun AS sejak Perang Dunia Kedua. Ia mengusulkan untuk membeli Greenland dari Denmark, mengambil alih Terusan Panama, dan mengenakan tarif besar-besaran pada sekutu dan pesaing AS. Pendekatan "America First" ini dapat mempercepat fragmentasi ekonomi global dan mengasingkan negara-negara berkembang .​

100 Hari Trump 2.0: Era Ketidakstabilan

Media Time menggambarkan 100 hari pertama pemerintahan Trump 2.0 sebagai salah satu era ketidakstabilan dalam sejarah AS. Serangkaian perintah dan memorandum yang dikeluarkan Trump telah melumpuhkan berbagai badan dan departemen pemerintah. Ia juga mengancam akan mengambil alih Greenland dan Terusan Panama, serta memecat lebih dari 100.000 pegawai federal. Langkah-langkah ini memicu kekhawatiran tentang masa depan demokrasi dan stabilitas pemerintahan di AS .

Terkini

Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Saatnya Investasi?

Senin, 08 September 2025 | 15:48:00 WIB

iPhone 17 Tetap Diburu Meski Daya Beli Turun

Senin, 08 September 2025 | 15:47:58 WIB

Bocoran Lengkap iPhone 17 Series Terungkap

Senin, 08 September 2025 | 15:47:56 WIB

Samsung Galaxy S25 FE: AI, Kamera, dan Desain Premium

Senin, 08 September 2025 | 15:47:55 WIB