JAKARTA - Tren olahraga berat seperti maraton, bersepeda jarak jauh, hingga high-intensity interval training (HIIT) semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Meskipun kegiatan ini menawarkan manfaat kesehatan, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Muhammad Agi R., Sp.JP, mengingatkan bahwa tanpa pemeriksaan kesehatan jantung yang memadai, risiko henti jantung mendadak dapat meningkat.
Pentingnya Pemeriksaan Jantung Sebelum Olahraga Berat
Dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan RI pada Senin 28 April 2025, dr. Agi menjelaskan bahwa aktivitas fisik berat menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan perubahan metabolisme tubuh. "Ketika kita melakukan aktivitas fisik berat, tubuh mengalami peningkatan heart rate, tekanan darah, dan perubahan metabolisme," ujar dr. Agi. Perubahan-perubahan ini membuat jantung bekerja jauh lebih keras dibandingkan saat aktivitas biasa.
Ia menekankan bahwa meskipun seseorang merasa sehat, kondisi jantung yang tidak prima dapat meningkatkan risiko gangguan serius, seperti henti jantung mendadak. "Kalau atlet saja bisa mengalami henti jantung mendadak, apalagi kita yang bukan atlet," tegasnya.
Pemeriksaan yang Dianjurkan oleh Dokter
Dr. Agi menyarankan agar setiap individu, baik muda maupun tua, menjalani pemeriksaan kesehatan jantung sebelum memulai olahraga berat, bahkan jika tidak ada keluhan apapun sebelumnya. Pemeriksaan yang dianjurkan meliputi:
-Kuesioner Riwayat Kesehatan: Untuk mengetahui riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.
-Pemeriksaan Fisik oleh Dokter: Untuk menilai kondisi fisik secara umum.
-Elektrokardiogram (EKG): Untuk mendeteksi kelainan irama jantung.
-Treadmill Test: Untuk melihat respons jantung terhadap aktivitas berat.
-Ekokardiografi: Jika diperlukan, untuk melihat struktur jantung secara lebih detail.
"-Pemeriksaan ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk investasi jangka panjang untuk keselamatan dan kesehatan pribadi," tambah dr. Agi.
Waspadai Gejala Bahaya Saat Berolahraga
Selama berolahraga, tubuh memang akan mengalami beberapa respons normal seperti peningkatan detak jantung atau sedikit rasa lelah. Namun, dr. Agi menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda bahaya. "Pusing biasa setelah olahraga mungkin masih wajar karena tubuh perlu beradaptasi. Tapi kalau ada gejala seperti pingsan tiba-tiba, nyeri dada yang berat dan menusuk, atau bahkan penurunan kesadaran, itu tanda serius yang tidak boleh diabaikan," ujarnya.
Ia menyarankan untuk menghentikan aktivitas dan segera mencari pertolongan medis jika gejala-gejala tersebut muncul, apalagi jika berulang atau semakin berat.