Pengamat Ekonomi: Indonesia Tidak Bisa Anggap Remeh IHSG Pasca Pembatalan Investasi LG di Proyek Baterai Nikel

Senin, 28 April 2025 | 14:37:01 WIB
Pengamat Ekonomi: Indonesia Tidak Bisa Anggap Remeh IHSG Pasca Pembatalan Investasi LG di Proyek Baterai Nikel

JAKARTA - Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam dunia investasi, setelah perusahaan LG mengundurkan diri dari proyek baterai nikel terintegrasi di Indonesia, sebuah proyek strategis yang sebelumnya dijanjikan senilai 2 miliar dolar AS atau sekitar 33,7 triliun rupiah. Pembatalan investasi ini telah menarik perhatian publik, termasuk dari kalangan pengamat ekonomi, yang menilai hal ini dapat berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia.

LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI

Kehadiran LG dalam proyek baterai nikel terintegrasi ini sempat dianggap sebagai langkah maju bagi Indonesia, yang berambisi menjadi pusat produksi kendaraan listrik (EV) di kawasan Asia. Namun, keputusan LG untuk mundur dari proyek ini mengindikasikan kekhawatiran perusahaan terhadap prospek pasar dan ketidakpastian kebijakan yang diterima oleh perusahaan asing di Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo, mengungkapkan bahwa ia sempat bertemu dengan pihak LG dan konsorsium Korea Selatan yang terlibat dalam proyek tersebut. Dalam diskusi tersebut, LG menyatakan niatnya untuk berinvestasi dalam proyek baterai kendaraan listrik senilai 2 miliar dolar AS, namun kini mereka menarik diri dari kesepakatan tersebut.

Menurut Dradjad, salah satu faktor penyebab pembatalan investasi ini adalah ketidakpastian yang muncul akibat ketidakseimbangan perlakuan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan asing. "LG mikir lagi, kalau mau investasi terus, pasarnya turun, kami tidak diperlakukan sama dengan teman-teman dari China," ujarnya dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Tantangan Ekonomi Indonesia Pasca Pembatalan Investasi

Terkait keputusan LG ini, pengamat ekonomi dan analis pasar modal, Ferry Latuhihin, memberikan penilaiannya bahwa pembatalan investasi oleh LG seharusnya menjadi perhatian serius bagi Indonesia. Ferry menekankan agar Indonesia tidak menganggap remeh indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang dapat terpengaruh oleh keputusan besar seperti ini.

"Jadi tolong, RI jangan anggap remeh indikator indeks harga saham gabungan (IHSG)," tegas Ferry dalam sebuah wawancara yang dilansir dari YouTube Rhenald Kasali.

Ferry menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia tidak terlibat langsung dalam pasar saham, dampak dari keputusan besar seperti hilangnya investasi LG dapat berimbas pada berbagai sektor lain, termasuk sektor pangan. "Memang benar, petani itu tidak bermain saham, harga pangan stabil, tapi sampai di mana?" tambahnya. "Kalau dolar (investasi LG) itu ngacir atau pergi, bisa juga harga pangan ini goyang (terdampak)."

Dampak Jangka Panjang terhadap Ekonomi Indonesia

Pembatalan investasi LG dalam proyek baterai nikel ini menjadi sorotan utama, karena Indonesia telah menjadikan proyek ini sebagai bagian dari strategi besar untuk memperkuat sektor kendaraan listrik dan pengolahan sumber daya alam secara berkelanjutan. Keberadaan investasi asing sangat penting bagi Indonesia untuk mencapai target tersebut, terutama dalam menghadapi tantangan besar di pasar global.

Seiring dengan bertumbuhnya industri kendaraan listrik di dunia, Indonesia sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik. Namun, keputusan LG untuk mundur menunjukkan adanya tantangan berat terkait dengan ketidakpastian kebijakan dan ketidakadilan perlakuan terhadap perusahaan asing.

Menurut Ferry, Indonesia harus lebih memperhatikan kepentingan investor asing dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil mendukung kemudahan berbisnis. Tanpa dukungan tersebut, Indonesia berisiko kehilangan peluang besar dalam sektor ini. "Kami harus memberi perhatian lebih pada kebijakan yang mendukung masuknya investasi asing yang besar seperti ini," ujar Ferry.

Pentingnya Menjaga Kepercayaan Investor

Keputusan LG ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah Indonesia bahwa keberlanjutan investasi asing tidak hanya tergantung pada sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga pada kepastian kebijakan dan perlakuan yang adil terhadap perusahaan asing. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak menciptakan ketidakpastian bagi para investor, baik dalam hal peraturan maupun perlakuan yang adil dalam pasar.

Sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki iklim investasi, pemerintah Indonesia diharapkan dapat lebih fokus dalam menciptakan regulasi yang transparan dan adil bagi semua investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Keberlanjutan proyek-proyek besar seperti baterai nikel sangat bergantung pada kepercayaan yang diberikan oleh investor asing, yang saat ini mulai goyah setelah pembatalan investasi LG.

Dengan tantangan ini, Indonesia harus memperkuat strategi dan kebijakan ekonomi yang dapat memberikan kepastian bagi investor. Jika tidak, bukan tidak mungkin Indonesia akan kesulitan menarik investasi besar lainnya di masa depan, yang dapat berdampak pada perekonomian secara keseluruhan, termasuk stabilitas IHSG dan sektor-sektor terkait lainnya.

Terkini

Galaxy S25 FE: Fitur Premium Harga Terjangkau

Rabu, 10 September 2025 | 11:13:08 WIB

OPPO Find X9 Usung Bezel Super Tipis dan Desain Baru

Rabu, 10 September 2025 | 11:13:07 WIB

Xiaomi 15T dan 15T Pro Siap Meluncur 24 September

Rabu, 10 September 2025 | 11:13:03 WIB