Bank Indonesia Perkuat Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Gorontalo Melalui Integrasi Kurikulum Madrasah

Sabtu, 03 Mei 2025 | 14:24:19 WIB
Bank Indonesia Perkuat Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Gorontalo Melalui Integrasi Kurikulum Madrasah

JAKARTA – Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Provinsi Gorontalo memperkuat literasi ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) bagi pelajar madrasah di daerah tersebut. Langkah ini dilakukan melalui integrasi program literasi keuangan berbasis syariah, rupiah, dan digital ke dalam kurikulum pembelajaran di madrasah, dengan menggandeng Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Gorontalo.

Tiga program utama yang diintegrasikan ke dalam kurikulum madrasah yaitu Program Ekonomi dan Keuangan Syariah Masuk Sekolah (Posko), Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, dan Belajar Bersama Kami Mengenal QRIS (BERSINAR). Masing-masing program menyasar jenjang pendidikan yang berbeda di lingkungan madrasah, dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (MA).

Posko menyasar siswa MA melalui integrasi literasi ekonomi dan keuangan syariah ke dalam pelajaran ekonomi dan fikih. Sementara CBP Rupiah masuk dalam pelajaran ekonomi di MI hingga MA, dan BERSINAR memperkenalkan sistem pembayaran digital QRIS untuk siswa MA. Peluncuran dan sosialisasi program ini digelar di MAN 1 Gorontalo pada Jumat, dihadiri oleh lebih dari 500 guru dan siswa madrasah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Bambang Setya Permana, menegaskan bahwa penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah di sekolah merupakan bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan inklusi keuangan, terutama di sektor pendidikan berbasis keagamaan.

“Implementasi Posko, CBP, dan Bersinar ke dalam bahan ajar madrasah merupakan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, literasi CBP, serta perluasan akseptasi pembayaran digital di Provinsi Gorontalo,” ujar Bambang.

Bambang menjelaskan, implementasi ketiga program tersebut telah melalui sejumlah tahap persiapan. Workshop penyusunan bahan ajar EKSyar oleh Kelompok Kerja (POKJA) Guru Ekonomi MA telah dilaksanakan pada 6–8 Maret 2025. Selanjutnya, penyusunan bahan ajar CBP Rupiah dan QRIS dilakukan pada 8–9 Maret 2025, yang menghasilkan silabus, modul, dan bahan paparan untuk guru.

Untuk memperkuat pelaksanaan di lapangan, Training of Trainers (ToT) juga telah diselenggarakan. ToT POSKO dilaksanakan pada 16–17 Maret 2025, sementara ToT CBP Rupiah dan BERSINAR berlangsung pada 24–25 April 2025.

Adapun tahapan implementasi program telah dimulai sejak April 2025. Posko 2025 Tahap I mencakup roadshow pada Mei 2025, pelaksanaan kurikulum hingga Mei 2025, dan evaluasi program di bulan yang sama. Selanjutnya, Tahap II akan berlangsung Juli–Agustus 2025 dan akan dievaluasi pada September 2025. Sedangkan program CBP Rupiah dan BERSINAR akan dijalankan sepanjang Juli hingga Desember 2025, dengan evaluasi menyusul pada Januari–Februari 2026.

“Implementasi CBP Rupiah dan Bersinar pada Juli hingga Desember 2025, dengan evaluasi yang akan dilaksanakan pada Januari–Februari 2026,” terang Bambang.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Muflih B. Fattah, menyambut baik inisiatif Bank Indonesia dalam memperkuat pendidikan ekonomi di kalangan pelajar madrasah. Menurutnya, program literasi ini tidak hanya relevan dengan tantangan zaman, tetapi juga menjadi sarana penting untuk membekali generasi muda dengan pemahaman finansial yang inklusif dan berbasis nilai-nilai syariah.

“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat literasi ekonomi di kalangan pelajar madrasah, sekaligus mempererat kolaborasi antara lembaga pendidikan keagamaan dan otoritas moneter di daerah,” ungkap Muflih.

Kolaborasi antara Bank Indonesia dan Kemenag diharapkan dapat menjadi contoh sinergi antara sektor moneter dan pendidikan dalam mendukung penguatan ekonomi syariah nasional. Langkah ini juga dinilai strategis dalam membentuk generasi yang tidak hanya melek keuangan, tetapi juga memiliki pemahaman tentang sistem ekonomi yang etis, adil, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip syariah.

Selain mendukung literasi keuangan syariah, program CBP Rupiah dan BERSINAR juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya cinta terhadap mata uang nasional serta pemanfaatan teknologi digital dalam transaksi keuangan sehari-hari.

Pelaksanaan program ini juga menjadi bagian dari komitmen Bank Indonesia dalam mendukung visi inklusi keuangan 90 persen pada 2026 serta memperluas ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di wilayah timur Indonesia.

Terkini