Pemkot Makassar Siapkan Zona Khusus UMKM di CFD Boulevard untuk Dorong Ekonomi Rakyat

Sabtu, 03 Mei 2025 | 13:21:33 WIB
Pemkot Makassar Siapkan Zona Khusus UMKM di CFD Boulevard untuk Dorong Ekonomi Rakyat

JAKARTA – Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah penyediaan zona khusus bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kawasan Car Free Day (CFD) Boulevard, Makassar. Inisiatif ini bertujuan untuk menyeimbangkan fungsi ruang publik sebagai tempat rekreasi warga dan sarana pemberdayaan ekonomi lokal.

Kegiatan CFD yang rutin digelar setiap akhir pekan di Jalan Boulevard menjadi ruang publik favorit warga Kota Makassar untuk berolahraga, bersantai, dan berinteraksi sosial. Melihat potensi ekonomi yang besar dari keramaian tersebut, Pemkot Makassar merancang skema penataan baru agar pelaku UMKM bisa mendapatkan ruang usaha yang tertata dengan baik tanpa mengganggu kenyamanan pengunjung CFD.

Wadah Promosi dan Penghidupan UMKM di Tengah Kota

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar, Sri Sulsilawaty, menyebut bahwa penyediaan zona khusus UMKM ini merupakan bagian dari upaya penguatan ekosistem ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin pelaku UMKM tetap bisa berjualan, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan mempromosikan produk-produknya tanpa menimbulkan kesemrawutan. Oleh karena itu, kami siapkan zonasi yang jelas agar semua bisa tertib,” ujar Sri Sulsilawaty dalam keterangannya.

Menurut Sri, pelaku UMKM yang akan berjualan di zona khusus tersebut nantinya wajib terdaftar dalam sistem binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mendapatkan pendampingan yang optimal dan tidak terjadi praktik usaha yang merugikan pengunjung atau pelaku lain.

Respon Positif dari Pelaku UMKM

Kebijakan ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang sebelumnya merasa tempat mereka di CFD masih belum memiliki kepastian dan seringkali bergantung pada keberuntungan atau kekosongan area.

Ria Andini (34), pelaku usaha kuliner khas Makassar yang rutin berjualan di kawasan CFD Boulevard, mengaku senang dengan adanya zonasi resmi dari pemerintah.

“Selama ini kami hanya bisa pasang tenda seadanya dan sering kali khawatir kalau tiba-tiba disuruh pindah. Kalau sudah ada zona khusus, kami jadi lebih tenang, bisa fokus jualan tanpa takut digusur,” kata Ria.

Ia juga berharap agar zonasi tersebut dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti tempat sampah, penerangan, dan akses air bersih agar para pelaku usaha bisa menjaga kebersihan serta memberikan layanan yang lebih baik kepada pengunjung.

Sinkronisasi dengan Program Pengembangan Kota

Langkah ini juga diselaraskan dengan visi besar Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang mendorong pembentukan ekosistem ekonomi digital dan ramah lingkungan. Kehadiran zona UMKM dalam CFD akan diintegrasikan dengan program Lorong Wisata, di mana produk UMKM dari lorong-lorong binaan akan diberi panggung lebih luas di ruang-ruang publik.

“Zona UMKM di CFD ini bukan hanya tempat jualan, tapi menjadi showcase produk-produk unggulan warga kota yang selama ini mungkin tidak terlihat,” terang Sri Sulsilawaty.

Pemkot Makassar juga akan melibatkan Satpol PP dan Dinas Perhubungan untuk memastikan ketertiban dan keselamatan di area CFD Boulevard. Penempatan zona UMKM akan mempertimbangkan sirkulasi pejalan kaki, jalur evakuasi darurat, dan kenyamanan aktivitas olahraga warga.

CFD Sebagai Ruang Publik Ramah Usaha dan Warga

Pakar tata kota dari Universitas Hasanuddin, Dr. Rahmat Dwi Saputra, menyambut baik kebijakan tersebut dan menilai langkah Pemkot sebagai pendekatan urban yang adaptif.

“Memadukan ruang publik dengan aktivitas ekonomi seperti UMKM adalah langkah cerdas selama ditata dengan baik. Ini menciptakan ruang hidup yang produktif dan inklusif,” ujar Rahmat.

Ia menambahkan bahwa tantangan ke depan adalah memastikan zonasi itu tidak hanya menjadi ajang jual-beli semata, tetapi juga membangun interaksi sosial dan promosi budaya lokal.

Mendorong Ekonomi Inklusif dan Berbasis Komunitas

Pemerintah Kota Makassar menargetkan zona khusus UMKM ini mulai dioperasikan secara resmi dalam beberapa minggu ke depan, setelah proses pendataan dan sosialisasi selesai dilakukan. Sistem rotasi akan diterapkan agar lebih banyak pelaku usaha kecil bisa merasakan manfaat dari kegiatan CFD yang selalu ramai pengunjung.

Langkah ini memperlihatkan bagaimana pemerintah kota dapat mengelola ruang publik yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.

Dengan adanya zonasi ini, CFD Boulevard tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tapi juga etalase geliat ekonomi rakyat dan semangat kewirausahaan warga Kota Makassar.

Terkini