Indonesia Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS Senilai Rp168 Triliun, Bahlil Lapor ke Presiden Prabowo

Jumat, 18 April 2025 | 08:24:46 WIB
Indonesia Tambah Impor Minyak dan LPG dari AS Senilai Rp168 Triliun, Bahlil Lapor ke Presiden Prabowo

JAKARTA — Pemerintah Indonesia berencana menambah impor minyak mentah dan gas petroleum cair (LPG) dari Amerika Serikat dengan nilai mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS atau setara Rp168,2 triliun. Rencana strategis ini dilaporkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menyesuaikan neraca perdagangan nasional sebagai respons atas kebijakan tarif impor baru yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump. Kebijakan tersebut menetapkan tarif tambahan sebesar 10 persen, ditambah tarif resiprokal terhadap 180 negara, termasuk Indonesia yang terkena tarif hingga 32 persen.

“Saya rapat tadi dengan Bapak Presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita lakukan, impor tambahan dari AS dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan kita,” ujar Bahlil kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan.

Menurut Bahlil, nilai impor tambahan dari sektor bahan bakar minyak (BBM), termasuk crude oil dan LPG, diperkirakan melebihi angka 10 miliar dolar AS.

“(Nilainya) di atas 10 miliar dolar AS kalau dari sektor BBM. Crude oil, LPG, maupun BBM,” tegasnya.

Tidak Tambah Volume, Hanya Alihkan Sumber

Meski nilai impor terlihat meningkat, Bahlil menekankan bahwa kebijakan ini tidak akan menambah volume total impor Indonesia secara keseluruhan. Ia menjelaskan bahwa pemerintah hanya akan mengalihkan sebagian pembelian dari negara lain seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara ke Amerika Serikat.

“Sebenarnya ini kan adalah sebagian kita beli dari negara-negara di Timur Tengah, di Afrika, kemudian di Asia Tenggara, ini kita switch saja, kita pindah saja ke Amerika. Dan itu tidak membebani APBN dan juga tidak menambah kuota impor kita,” jelas Bahlil.

Dalam penjabaran lebih lanjut, Bahlil mengungkapkan bahwa rencana ini akan berdampak signifikan terhadap struktur sumber impor energi nasional. Persentase impor LPG dari AS, yang sebelumnya hanya sebesar 54 persen, akan meningkat drastis menjadi antara 80 hingga 85 persen. Sementara itu, impor crude oil dari AS juga akan melonjak menjadi lebih dari 40 persen dari yang sebelumnya kurang dari 4 persen.

“BBM juga demikian, BBM di Amerika itu kan sedikit sekali (persentase yang kita beli). Nanti detailnya setelah saya akan melakukan pembahasan teknis dengan tim teknis dan Pertamina,” ujar Bahlil.

Tindak Lanjut Menunggu Negosiasi di AS

Proses penambahan impor ini masih berada dalam tahap negosiasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ini berada di Amerika Serikat untuk membahas teknis implementasi kebijakan perdagangan bilateral tersebut, terutama menyangkut tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.

“Negosiasi kan lagi terjadi di sana sekarang. Setelah ada keputusan baru bisa kita melakukan tindak lanjut. Masih negosiasi berjalan, kan kita belum tahu negosiasinya kapan berakhir,” tutur Bahlil.

Respon Strategis Terhadap Kebijakan Global

Kebijakan ini dinilai sebagai langkah taktis pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi nasional di tengah dinamika geopolitik dan perdagangan global. Ketergantungan Indonesia terhadap minyak dan LPG impor selama ini menjadi faktor utama dalam stabilitas fiskal negara, sehingga penyesuaian sumber pasokan menjadi penting agar tetap kompetitif dan tidak menambah beban fiskal negara.

Langkah diversifikasi sumber impor ini juga dinilai mampu memperkuat hubungan dagang bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang saat ini tengah mengalami ketegangan akibat kebijakan tarif sepihak dari Washington.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB