JAKARTA – PT Jasa Marga resmi memberlakukan sistem contraflow di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak mulai Sabtu pagi , sebagai langkah antisipasi lonjakan kendaraan selama libur panjang perayaan Wafat Isa Almasih dan Paskah. Rekayasa lalu lintas ini diberlakukan atas diskresi Kepolisian dan mulai efektif sejak pukul 06.20 WIB.
Contraflow diterapkan dari Kilometer (KM) 44+400 hingga KM 46+400. Keputusan ini diambil untuk menjaga kelancaran lalu lintas dan mencegah kemacetan parah yang kerap terjadi di jalur menuju kawasan wisata Puncak, terutama saat momen libur nasional.
“Pemberlakuan contraflow ini merupakan bentuk respons cepat atas peningkatan volume lalu lintas di Ruas Tol Jagorawi arah Puncak selama periode libur panjang Paskah,” ujar Alvin Andituahta Singarimbun, Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, dalam keterangan resminya.
Antisipasi Lonjakan Wisatawan
Penerapan contraflow ini tidak terlepas dari potensi tingginya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan hari libur nasional untuk berwisata ke kawasan Puncak, Bogor. Sejak Jumat malam, arus lalu lintas di beberapa titik menuju kawasan Puncak terpantau padat, seiring meningkatnya volume kendaraan pribadi dan bus pariwisata.
Untuk itu, Jasa Marga bekerja sama dengan pihak Kepolisian serta Dinas Perhubungan melakukan evaluasi situasional dan menyesuaikan skema rekayasa lalu lintas secara dinamis.
"Kami mengimbau para pengguna jalan untuk mengantisipasi rute perjalanan sejak awal agar dapat mengoptimalkan rekayasa lalu lintas yang sedang berlaku," lanjut Alvin.
Imbauan kepada Pengguna Jalan Tol
Dalam menghadapi peningkatan lalu lintas ini, Jasa Marga juga mengingatkan para pengendara untuk memastikan kecukupan saldo kartu uang elektronik (e-toll) sebelum memasuki jalan tol. Langkah ini dinilai penting untuk menghindari antrean panjang saat bertransaksi di gerbang tol.
“Pengguna jalan diharapkan memastikan saldo kartu e-toll mencukupi agar tidak terjadi kepadatan di gerbang tol akibat transaksi yang tertunda,” tegas Alvin.
Jasa Marga juga menekankan pentingnya disiplin berlalu lintas selama contraflow berlangsung. Pengendara diminta mengikuti arahan petugas di lapangan dan mematuhi rambu-rambu sementara demi keselamatan bersama.
Upaya Pemeliharaan Arus Lalu Lintas Selama Libur Panjang
Pemberlakuan contraflow ini merupakan bagian dari strategi manajemen lalu lintas yang telah disiapkan oleh Jasa Marga dan pihak berwenang untuk mengantisipasi puncak arus libur panjang yang diprediksi terjadi sejak Jumat malam hingga Minggu sore.
Sebelumnya, Jasa Marga juga melaporkan bahwa selama Operasi Ketupat Lebaran 2025, angka kecelakaan di jalan tol menurun hingga 79 persen, sebuah hasil positif dari kombinasi pemantauan intensif, penyediaan layanan lalu lintas, dan edukasi kepada masyarakat.
Pemantauan Kondisi Terkini Melalui Aplikasi dan Media Sosial
Sebagai bagian dari pelayanan publik, Jasa Marga menyarankan pengguna jalan tol untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time melalui berbagai platform informasi, seperti aplikasi Travoy, akun Twitter resmi @PTJASAMARGA, dan Call Center 24 jam di 14080.
Dengan rekayasa lalu lintas contraflow yang diterapkan sejak pagi, diharapkan arus kendaraan menuju kawasan wisata tetap lancar dan tertib. Masyarakat juga diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk dan kondisi jalan yang licin, mengingat beberapa wilayah Jabodetabek dan sekitarnya masih dilanda hujan.
Evaluasi Berkala dan Penyesuaian
Jasa Marga menyatakan bahwa kebijakan contraflow bersifat situasional dan akan dievaluasi secara berkala berdasarkan kondisi lalu lintas di lapangan. Jika lalu lintas kembali normal, skema tersebut dapat dihentikan sewaktu-waktu untuk menghindari ketidakefisienan penggunaan lajur.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Kepolisian dan stakeholder terkait untuk memantau situasi dan melakukan penyesuaian apabila diperlukan,” pungkas Alvin.
Dengan strategi ini, Jasa Marga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol selama libur panjang. Pengemudi pun diharapkan bisa merencanakan perjalanan secara bijak serta menjaga etika dan keselamatan di jalan.