JAKARTA – Penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT 242 gagal mendarat di Bandara Raden Inten II, Lampung, pada Jumat malam, akibat cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut. Pesawat yang terbang dari Jakarta itu akhirnya dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, demi alasan keselamatan.
Menurut laporan dari pihak pengelola bandara, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai jarak pandang yang sangat terbatas membuat pendaratan tidak memungkinkan dilakukan di Lampung. Keputusan untuk mengalihkan rute pendaratan ke Palembang diambil oleh pilot dengan berkoordinasi bersama pengatur lalu lintas udara.
“Iya benar, divert ke Palembang karena bad weather,” ujar General Manager Bandara Raden Inten II, Gantino Wahyu, saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com, Jumat malam.
Penerbangan Dialihkan Demi Keselamatan
Pesawat Lion Air JT 242 awalnya dijadwalkan mendarat sekitar pukul 20.00 WIB di Bandara Raden Inten II. Namun, ketika mendekati area pendaratan, kondisi cuaca memburuk dengan cepat, sehingga memaksa awak kabin dan petugas pengendali lalu lintas udara (ATC) untuk mengambil keputusan cepat demi keselamatan penerbangan.
“Kami mengutamakan safety. Segala keputusan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan,” tegas Gantino.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memang telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat dan angin kencang di wilayah Sumatera bagian selatan, termasuk Provinsi Lampung. Kondisi ini dinilai dapat memengaruhi operasional penerbangan dan aktivitas transportasi lainnya.
Bandara Perpanjang Operasional, Tim Tetap Siaga
Meski pesawat telah mendarat dengan selamat di Palembang, pihak Bandara Raden Inten II mengambil langkah antisipatif dengan memperpanjang jam operasional bandara pada malam itu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan apabila kondisi cuaca membaik dan memungkinkan pesawat kembali ke Lampung.
“Kami tetap standby di bandara. Tim operasional siap membantu dan berkoordinasi dengan pihak maskapai serta BMKG,” ujar Gantino.
Ia menambahkan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan antara petugas bandara, pihak maskapai, dan BMKG guna memantau perkembangan cuaca. Jika situasi memungkinkan, pengaturan jadwal penerbangan dapat kembali dilakukan dengan normal.
Belum Ada Kepastian Jadwal Balik dari Palembang
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi dari pihak Lion Air mengenai jadwal penerbangan balik dari Palembang ke Lampung. Penumpang JT 242 pun diarahkan untuk menunggu informasi terbaru dari maskapai terkait tindak lanjut penerbangan mereka.
Pihak bandara mengimbau seluruh penumpang yang memiliki jadwal penerbangan dari atau menuju Lampung untuk terus memperbarui informasi melalui kanal resmi, baik dari maskapai maupun dari Bandara Raden Inten II.
Imbauan kepada Penumpang: Waspadai Cuaca dan Pantau Informasi
Gantino juga mengingatkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu dapat memengaruhi jadwal penerbangan lainnya. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapan para penumpang sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini.
“Kami mengimbau kepada seluruh penumpang untuk terus memantau informasi resmi dari maskapai dan pihak bandara. Keselamatan penumpang dan awak pesawat tetap menjadi prioritas utama,” jelas Gantino.
Sementara itu, BMKG memprediksi bahwa pola cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan, termasuk di wilayah Lampung dan sekitarnya. Warga, terutama yang akan bepergian dengan moda transportasi udara, diminta untuk selalu memperhatikan peringatan dini cuaca dari otoritas terkait.