JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada akhir pekan ini, tepatnya pada Sabtu dan Minggu, 19-20 April 2025. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat serta angin kencang yang dapat berdampak pada keselamatan jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Peringatan ini disampaikan melalui akun resmi Instagram @infobmkg dan situs resmi BMKG. Menurut BMKG, saat ini Indonesia sedang memasuki masa pancaroba, yaitu masa peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau. Periode transisi ini sering ditandai dengan ketidakstabilan atmosfer yang memicu peningkatan intensitas cuaca ekstrem.
Daftar Wilayah yang Terdampak
Pada Sabtu, 19 April 2025, wilayah yang diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat mencakup hampir seluruh provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Wilayah yang masuk kategori Siaga untuk hujan sangat lebat antara lain:
-Jawa Timur
-Nusa Tenggara Barat (NTB)
-Nusa Tenggara Timur (NTT)
-Sulawesi Utara
-Papua Tengah
-Sementara itu, peringatan dini angin kencang khusus dikeluarkan untuk wilayah Sumatera Barat.
Sedangkan pada Minggu, 20 April 2025, kondisi serupa diperkirakan masih berlanjut. Daerah yang masuk status Siaga meliputi:
-Nusa Tenggara Timur
-Papua Barat
Sementara status Waspada hujan sedang hingga lebat tetap berlaku untuk puluhan wilayah lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Dampak Potensial dan Imbauan BMKG
BMKG menekankan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga pohon tumbang dan kecelakaan lalu lintas akibat jarak pandang terbatas.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya menyatakan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca yang drastis.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini. Cuaca ekstrem bisa datang tiba-tiba, dan dampaknya bisa sangat signifikan, khususnya bagi wilayah yang rawan bencana,” ujar Dwikorita seperti dikutip dari siaran pers BMKG.
Masyarakat juga diminta untuk tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan disertai angin kencang, serta menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras, khususnya di wilayah perbukitan dan tebing curam.
BMKG juga mengingatkan pentingnya koordinasi antarinstansi, seperti pemerintah daerah, BPBD, dan aparat keamanan, dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Antisipasi untuk Sektor Transportasi dan Pertanian
Selain masyarakat umum, BMKG juga mengingatkan sektor-sektor penting seperti transportasi darat, laut, dan udara untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penyesuaian operasional. Kondisi cuaca ekstrem dapat mengganggu jadwal penerbangan, pelayaran, hingga distribusi logistik.
Sektor pertanian juga diimbau untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap risiko gagal panen akibat hujan berkepanjangan. Petani di daerah dataran rendah diminta mewaspadai potensi genangan yang dapat merusak tanaman pangan.
Pantau Informasi Resmi
BMKG mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca resmi melalui website www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, serta aplikasi mobile Info BMKG yang dapat diunduh secara gratis. Informasi cuaca yang akurat dan real-time sangat penting untuk pengambilan keputusan cepat, terutama bagi wilayah rawan bencana.
“Kita tidak bisa mencegah cuaca ekstrem, tetapi kita bisa mengurangi risikonya dengan kesiapsiagaan yang baik. Informasi yang cepat dan akurat adalah kunci,” tegas Dwikorita.