JAKARTA — Dalam semangat menyambut Hari Raya Paskah, Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Wates di Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan bakti sosial dengan membagikan 50 paket sembako kepada warga sekitar dan jemaat yang membutuhkan. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu dan menjadi bentuk nyata kepedulian sosial serta penguatan solidaritas antarumat beragama.
Setiap paket sembako yang dibagikan berisi tiga kilogram beras, dua liter minyak goreng, dan dua kilogram gula pasir. Bantuan tersebut dikumpulkan secara sukarela melalui persembahan jemaat GKJW Jemaat Wates, yang turut berperan aktif dalam menyiapkan dan menyalurkan bantuan tersebut.
“Kegiatan ini yang mengadakan panitia Paskah dari Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Wates dengan membagikan sekitar 50 pack,” ujar Ketua Panitia Paskah, Sukarianto, saat ditemui pada Jumat. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada internal jemaat, tetapi juga ditujukan kepada masyarakat umum di lingkungan sekitar gereja.
Menurut Sukarianto, semangat berbagi menjelang Paskah menjadi simbol cinta kasih yang sejalan dengan nilai-nilai Kristiani. “Jadi barang itu kita sama-sama mengumpulkan dari persembahan jemaat,” tambahnya. Dengan demikian, kegiatan ini menjadi wujud konkret dari perayaan Paskah yang tidak hanya bersifat seremoni rohani, tetapi juga mengakar pada nilai sosial kemasyarakatan.
Warga sekitar merespons positif aksi sosial tersebut. Salah seorang penerima bantuan, Susi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh gereja, meskipun dirinya tidak seiman. “Alhamdulillah, meski berbeda agama, saling peduli dan toleransi,” ujarnya dengan penuh haru. Pernyataan ini mencerminkan suasana kerukunan dan keharmonisan yang tercipta di antara masyarakat Mojokerto, khususnya di wilayah Wates.
Distribusi bantuan dilakukan secara tertib dengan melibatkan relawan jemaat yang mendatangi rumah-rumah warga atau mengundang mereka secara bergantian ke lingkungan gereja. Panitia memastikan bahwa bantuan disalurkan tepat sasaran, menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan, seperti lansia, keluarga kurang mampu, serta jemaat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Kegiatan sosial semacam ini memang sudah menjadi tradisi di GKJW Jemaat Wates dalam menyambut hari-hari besar keagamaan. Setiap tahunnya, jemaat berupaya menanamkan nilai kasih dan gotong royong melalui kegiatan kemanusiaan. Tahun ini, perayaan Paskah dipilih sebagai momentum untuk mempererat hubungan antarwarga lintas agama.
Paskah, sebagai peringatan kebangkitan Yesus Kristus, menjadi simbol harapan dan pembaruan. Dengan mengadakan kegiatan sosial, GKJW Jemaat Wates ingin menghadirkan makna Paskah tidak hanya dalam bentuk ibadah, tetapi juga dalam aksi nyata yang membawa manfaat bagi sesama.
Ketua Panitia Paskah, Sukarianto, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi komunitas lainnya dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan penuh toleransi. “Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Kami ingin terus menumbuhkan kepedulian, baik di kalangan jemaat maupun masyarakat umum,” tuturnya.
Aksi sosial menjelang Paskah ini turut memperkuat nilai-nilai inklusivitas dan keberagaman yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Mojokerto. Tidak hanya mempererat hubungan internal dalam komunitas gereja, kegiatan ini juga menjadi jembatan komunikasi dan keakraban antaragama.
Dengan kegiatan ini, GKJW Jemaat Wates tidak hanya merayakan Paskah sebagai peristiwa iman, tetapi juga sebagai perayaan kasih yang menyentuh kehidupan nyata. Aksi kemanusiaan yang dilakukan menjadi cerminan semangat gotong royong yang perlu terus dirawat di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.