JAKARTA – Permodalan usaha masih menjadi tantangan utama yang dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Guna menjawab kebutuhan tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menghadirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 dengan skema pembiayaan syariah yang ramah UMKM.
Program KUR BSI 2025 dirancang untuk memberikan solusi pembiayaan bebas riba dengan syarat yang mudah, proses pengajuan yang cepat, serta cicilan ringan yang disesuaikan dengan kemampuan pelaku usaha. Dalam skema ini, BSI tidak membebankan bunga, melainkan menerapkan prinsip margin atau bagi hasil sesuai akad syariah.
"Program KUR BSI merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan sektor UMKM melalui pembiayaan yang inklusif dan sesuai prinsip syariah. Kami ingin memastikan pelaku usaha kecil bisa berkembang tanpa terbebani bunga tinggi,” ujar pihak BSI dalam pernyataan tertulis yang dilansir Jumat.
Plafon Pinjaman KUR BSI 2025 Fleksibel, Tenor Hingga 4 Tahun
BSI menawarkan berbagai pilihan plafon pembiayaan KUR tahun 2025, mulai dari Rp10 juta hingga maksimal Rp100 juta. Nasabah juga bisa memilih tenor atau jangka waktu pembayaran mulai dari 12 bulan hingga 48 bulan, menyesuaikan dengan kondisi usaha masing-masing.
Simulasi cicilan KUR BSI untuk plafon Rp100 juta tahun 2025 adalah sebagai berikut:
-Tenor 12 bulan: Sekitar Rp8,4 juta per bulan
-Tenor 24 bulan: Sekitar Rp4,4 juta per bulan
-Tenor 36 bulan: Sekitar Rp3 juta per bulan
-Tenor 48 bulan: Sekitar Rp2,4 juta per bulan
Catatan: Nominal cicilan bersifat estimatif dan dapat berubah sesuai kebijakan bank serta profil risiko nasabah.
Persyaratan Mudah dan Proses Pengajuan Simpel
Salah satu keunggulan dari program KUR BSI adalah kemudahan persyaratan yang diberikan kepada calon debitur. Secara umum, pemohon harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
Persyaratan Umum:
-Warga Negara Indonesia (WNI)
-Memiliki usaha aktif yang layak didanai
-Usaha telah berjalan minimal enam bulan
-Tidak memiliki pinjaman produktif aktif di bank lain
Dokumen yang Diperlukan:
-KTP dan Kartu Keluarga
-Bukti legalitas usaha (SKU, NIB, atau izin usaha lainnya)
-NPWP (wajib untuk pinjaman di atas Rp50 juta)
BSI juga memastikan bahwa proses pengajuan dapat dilakukan dengan mudah. Pemohon cukup datang ke kantor cabang BSI terdekat dengan membawa dokumen persyaratan. Petugas bank akan membantu mengisi formulir, melakukan verifikasi, dan menjadwalkan survei ke lokasi usaha.
Setelah proses tersebut selesai dan disetujui, dana pembiayaan akan langsung ditransfer ke rekening nasabah. “Kami berupaya agar proses pengajuan KUR dapat selesai dalam waktu cepat, sehingga pelaku usaha tidak kehilangan momentum untuk mengembangkan bisnisnya,” lanjut pernyataan resmi BSI.
UMKM Didorong Naik Kelas Melalui Pembiayaan Syariah
Peluncuran KUR BSI 2025 menjadi bagian dari strategi nasional dalam mendorong UMKM naik kelas. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja.
Dengan dukungan pembiayaan syariah yang inklusif, diharapkan UMKM dapat meningkatkan daya saing, memperluas pasar, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
“Skema pembiayaan KUR berbasis syariah seperti yang ditawarkan BSI tidak hanya mendukung dari sisi keuangan, tetapi juga memberikan rasa aman bagi pelaku usaha yang menghindari riba,” kata analis ekonomi syariah, Nurul Huda, dikutip dari pernyataannya di media daring.
Ajakan untuk Segera Mendaftar
BSI mengajak para pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk segera memanfaatkan program KUR 2025. Calon nasabah disarankan untuk menghubungi kantor cabang terdekat guna mendapatkan informasi detail mengenai margin, prosedur pengajuan, dan jadwal pencairan.
Dengan fleksibilitas yang ditawarkan serta proses yang transparan dan syariah compliant, KUR BSI 2025 menjadi alternatif solusi permodalan yang aman, cepat, dan efisien.