JAKARTA — Dalam rangka memperkuat kesiapan pertahanan udara nasional, khususnya di wilayah strategis perbatasan utara Indonesia, Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M. melakukan kunjungan kerja ke Lanud Raden Sadjad (RSA), Natuna, Kepulauan Riau.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan TNI Angkatan Udara dalam memastikan kesiapan operasional satuan di wilayah yang memiliki nilai geopolitik tinggi.
Tinjau Langsung Fasilitas Strategis
Setibanya di Lanud RSA, Pangkoopsudnas disambut oleh Komandan Lanud RSA Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, didampingi oleh Bupati Natuna Cen Sui Lan, Wakil Bupati Jarmin Sidik, S.E., Ketua DPRD Natuna Rusdi, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Natuna. Turut hadir pula pejabat dari Mabesau, Koopsudnas, dan Koopsud I.
Dalam agenda kunjungannya, Marsdya TNI Tedi Rizalihadi meninjau beberapa fasilitas penting di Lanud RSA, termasuk Hanggar Timur, Hanggar Integrasi, Hanggar Portable, dan Shelter Hanggar Skadron Udara 52. Peninjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan operasional udara di wilayah perbatasan.
“Peninjauan ini penting untuk memastikan bahwa semua elemen pendukung operasi udara dapat berfungsi optimal dalam menjaga kedaulatan wilayah udara nasional, khususnya di kawasan strategis seperti Natuna,” ujar Marsdya TNI Tedi Rizalihadi di sela kunjungannya.
Dukungan Moril dan Arahan Strategis
Dalam sambutannya, Danlanud RSA Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara menyatakan bahwa kunjungan Pangkoopsudnas merupakan dorongan moril yang sangat besar bagi seluruh personel. Ia menyampaikan berbagai hal terkait kondisi sarana pendukung, tantangan geografis, serta strategi penguatan Lanud RSA agar dapat menjadi perhatian komando atas.
“Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan operasional Lanud RSA dalam mendukung pertahanan udara nasional,” ungkap Danlanud RSA.
Selain meninjau fasilitas, Pangkoopsudnas juga menyerahkan tali asih berupa paket sembako kepada personel TNI AU di Natuna, yang terdiri dari anggota Lanud RSA, Satuan Radar (Satrad) 212, dan Denhanud 477 Kopasgat. Bantuan ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan prajurit dan keluarganya.
Perkuat Pertahanan Udara di Wilayah Perbatasan
Lanud Raden Sadjad memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pertahanan udara nasional di wilayah utara NKRI, yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga di kawasan Asia Tenggara dan Laut Cina Selatan. Posisi geografis yang rawan terhadap potensi pelanggaran wilayah menjadikan penguatan fasilitas dan personel di pangkalan ini sangat krusial.
“Natuna adalah garda depan pertahanan udara Indonesia. Kita tidak bisa lengah, karena wilayah ini menjadi titik krusial dalam menjaga integritas kedaulatan NKRI,” tegas Marsdya TNI Tedi Rizalihadi.
Penguatan yang dilakukan tidak hanya pada sisi infrastruktur dan alutsista, tetapi juga dalam hal dukungan personel, sistem komando dan kendali, serta sinergi lintas instansi yang berada di wilayah Natuna.
Harapan dan Rencana Ke Depan
Kunjungan kerja Pangkoopsudnas diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kebutuhan strategis pengembangan Lanud RSA ke depan. Dengan dukungan yang tepat, Lanud ini diharapkan mampu menjadi kekuatan penangkal utama dalam sistem pertahanan udara nasional.
Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol sinergi antara TNI AU, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan. Kehadiran tokoh-tokoh penting daerah juga mencerminkan dukungan penuh terhadap keberadaan TNI AU di wilayah Natuna.
Dengan upaya pembenahan dan peningkatan yang terus dilakukan, Lanud RSA siap menjawab tantangan pertahanan udara modern dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas kawasan.