Resmi Melantai di Bursa, Saham Fore Kopi Melejit dan Sentuh Auto Reject Atas

Senin, 14 April 2025 | 10:48:52 WIB
Resmi Melantai di Bursa, Saham Fore Kopi Melejit dan Sentuh Auto Reject Atas

JAKARTA – Emiten gerai kopi lokal, PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (kode saham: FORE), resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 14 April 2025. Dalam debutnya, saham FORE langsung mencuri perhatian pasar dengan mencatatkan kenaikan signifikan hingga mendekati batas Auto Reject Atas (ARA).

Harga saham FORE dibuka di level Rp252 per lembar, naik tajam sebesar 34,04% dari harga penawaran awal Rp188 per lembar. Kenaikan ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap prospek bisnis Fore Kopi yang dikenal sebagai salah satu jaringan kedai kopi lokal berbasis teknologi.

Perusahaan yang berada di bawah portofolio East Ventures ini melepas sebanyak 1,88 miliar lembar saham atau setara dengan 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam aksi Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Dari aksi korporasi ini, Fore Kopi berhasil menghimpun dana sebesar Rp353,44 miliar.

Strategi Ekspansi Nasional

Manajemen Fore Kopi menyatakan bahwa dana hasil IPO akan difokuskan pada ekspansi usaha. Sekitar 76% dana IPO akan digunakan untuk membuka sekitar 140 outlet baru di berbagai wilayah Indonesia. Outlet-outlet tersebut akan terbagi dalam tiga kategori: 10% outlet flagship, 80% outlet medium, dan 10% outlet satelit. Lokasi pembukaan direncanakan mencakup wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

Proses pembukaan gerai akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2026. Biaya yang dianggarkan mencakup renovasi, pengadaan peralatan dan perlengkapan operasional.

Selain itu, sekitar 18% dari dana IPO akan digunakan untuk penyertaan modal kepada anak usaha, PT Cipta Favorit Indonesia (CFI). Dana tersebut akan digunakan untuk membuka sekitar 30 outlet tambahan, juga dengan komposisi serupa: 10% flagship, 65% medium, dan 25% satelit. Rencana pembukaan outlet oleh CFI akan dilakukan bertahap hingga tahun 2027.

Sisa dana akan dialokasikan sebagai modal kerja, mencakup pembelian bahan baku seperti biji kopi, gula, susu, sirup, bahan kemasan, serta untuk menutup biaya operasional seperti sewa tempat, utilitas, dan koneksi internet.

Komitmen pada Kemandirian Ekonomi Lokal

Komisaris Utama Fore Kopi, Wilson Cuaca, dalam seremoni pencatatan saham di Gedung BEI menyampaikan bahwa keberhasilan Fore melantai di bursa mencerminkan potensi besar ekonomi kreatif lokal yang dikelola dengan prinsip tata kelola yang baik.

“Kita butuh banyak berita positif bahwa entrepreneur Indonesia tahan banting dan dikelola baik. Dengan investasi di Indonesia yang selalu sehat, saya berharap IPO FORE menjadi contoh perusahaan start-up yang dijalankan dengan governance yang baik dan investornya yang tidak cuma memikirkan exit strategy,” ujar Wilson.

Ia menambahkan bahwa kekuatan Fore Kopi berasal dari keberpihakan pada produk lokal. Mulai dari bahan baku hingga ekspansi bisnis dilakukan dengan melibatkan sumber daya lokal, termasuk petani kopi Indonesia.

“Fore itu menggunakan budaya kopi lokal, biji kopi lokal, dan kini melantai di bursa lokal,” imbuh Wilson.

Sentimen Positif Meski Bursa Goyang

Pencatatan saham Fore dilakukan di tengah fluktuasi pasar saham yang masih tinggi. Meski demikian, animo investor terhadap saham FORE tetap tinggi. Analis pasar menilai kesuksesan IPO Fore menjadi angin segar bagi sektor konsumsi domestik, khususnya bisnis F&B (food and beverage) berbasis teknologi.

East Ventures, sebagai salah satu investor awal Fore, menyampaikan optimisme bahwa langkah IPO ini akan memperkuat fondasi Fore sebagai pemain dominan di industri kopi nasional.

“Start-up lokal kuat karena dibangun dengan fondasi lokal yang solid. Fore menjadi contoh resilien bisnis rintisan berbasis kebutuhan masyarakat,” ujar perwakilan East Ventures.

Fore Kopi, Dari Startup ke Emiten Publik

Fore Kopi didirikan pada 2018 dan dengan cepat berkembang menjadi salah satu jaringan kedai kopi modern berbasis teknologi. Perusahaan ini mengusung model bisnis online to offline (O2O), di mana pemesanan kopi dapat dilakukan melalui aplikasi, namun tetap disajikan dengan kualitas premium di gerai fisik.

Langkah Fore menjadi perusahaan publik menandai babak baru transformasi bisnis F&B di Indonesia. Selain membuka akses pendanaan, IPO juga diharapkan mendorong akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan.

Dengan pencapaian ini, Fore menjadi satu dari sedikit perusahaan rintisan di sektor makanan dan minuman yang sukses mencatatkan sahamnya di BEI, sekaligus menjadi inspirasi bagi startup lokal lainnya untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan dan profesional.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB