Garuda Indonesia Terbangkan Ekspor Perdana Nilam Aceh ke Paris: USK dan Wali Kota Banda Aceh Lepas Pengiriman Langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda

Senin, 14 April 2025 | 09:20:53 WIB
Garuda Indonesia Terbangkan Ekspor Perdana Nilam Aceh ke Paris: USK dan Wali Kota Banda Aceh Lepas Pengiriman Langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda

JAKARTA – Ekspor minyak nilam dari Aceh menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, pengiriman dilakukan langsung melalui jalur udara dari Banda Aceh ke Paris, Prancis, menggunakan maskapai nasional Garuda Indonesia, Minggu (13/4/2025). Pelepasan ekspor tersebut dilakukan secara simbolis oleh Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan, bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal SE, di Gudang PT U Green Aromatics International, kawasan Blang Bintang, Aceh Besar.

Langkah ini menandai perubahan besar dalam pola ekspor komoditas unggulan Aceh, yang sebelumnya selalu dikirim lewat jalur laut melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Kini, dengan moda udara, waktu pengiriman menjadi jauh lebih singkat, hanya memerlukan dua hingga tiga hari untuk sampai ke tangan pembeli internasional.

“Ini sejarah baru dalam moda transportasi ekspor nilam dari Aceh. Sudah 30 kali kami ekspor nilam ke Prancis, tapi baru kali ini dilakukan dengan pesawat udara dengan total nilai mencapai Rp1,5 miliar,” ujar Direktur PT U Green Aromatics International, Faisal Alfarisy.

Keuntungan Jalur Udara untuk Ekspor Nilam Aceh

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan bahan baku utama industri parfum kelas dunia. Nilam asal Aceh dikenal memiliki kualitas terbaik secara global. Pengiriman melalui udara dinilai menjadi solusi efisien dan strategis untuk memenuhi permintaan pasar internasional secara cepat.

“Dengan menggunakan angkutan udara, buyer di Paris dapat menerima minyak nilam dalam waktu dua hingga tiga hari. Bandingkan jika melalui laut yang bisa memakan waktu hingga dua bulan,” jelas Faisal.

Kolaborasi Multi-Stakeholder Dorong Keberhasilan Ekspor

Turut hadir dalam pelepasan ekspor tersebut General Manager (GM) Garuda Indonesia, Nano Setiawan, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, Perwakilan Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi, Kepala ARC-Nilam USK, Dr Syaifullah Muhammad, serta sejumlah petani dan penyuling nilam dari berbagai daerah di Aceh.

GM Garuda Indonesia, Nano Setiawan menyatakan kebanggaannya atas kerja sama yang solid dari berbagai pihak yang terlibat.

“Ini kali pertama Garuda Indonesia melakukan ekspor nilam ke Paris. Debut ini memberi banyak pelajaran tentang pentingnya handling barang dan administrasi yang sesuai standar tinggi,” ungkap Nano Setiawan.

Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara Garuda Indonesia, ARC USK, Kanwil Bea Cukai Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, dan PT U Green Aromatics International.

“Dalam waktu dekat, kami akan kembali melakukan ekspor nilam dengan persiapan lebih baik. Harapannya, upaya ini bisa berdampak signifikan pada pergerakan ekonomi Aceh,” tegasnya.

Banda Aceh Menuju Kota Parfum Indonesia

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh pengembangan industri nilam dari hulu hingga hilir. Bahkan, Pemko Banda Aceh mencanangkan program unggulan bertajuk “Banda Aceh Kota Parfum Indonesia”.

“Nilam Aceh adalah yang terbaik di dunia. Bersama bungong jeumpa dan seulanga, nilam bisa menjadi bahan baku parfum berkualitas tinggi. Program ini akan kami dorong dalam 100 hari kerja pemerintahan Illiza-Afdhal,” kata Illiza.

Ia menyebutkan, Pemko Banda Aceh saat ini tengah menjalin kolaborasi dengan ARC USK dan kabupaten tetangga seperti Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, hingga Kota Sabang sebagai penyuplai bahan baku. Di masa depan, juga akan digagas kerja sama dengan Kalimantan Timur untuk mengombinasikan nilam Aceh dengan minyak atsiri lokal guna menghasilkan parfum premium kelas dunia.

Komitmen USK terhadap Industri Nilam

Rektor USK, Prof Marwan, menyampaikan bahwa keterlibatan kampus dalam proses ekspor nilam ini merupakan bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi.

“USK akan terus mendukung pemberdayaan petani, penyuling, hilirisasi produk, serta transfer teknologi untuk meningkatkan kualitas industri nilam di Aceh dan Indonesia,” ujar Prof Marwan.

Ia berharap ekspor nilam ke depan bisa dilakukan dalam kapasitas lebih besar, dan Garuda Indonesia bisa memberikan harga khusus bagi eksportir lokal demi keberlanjutan.

“Nilam dan Garuda memiliki sejarah panjang di Aceh. Kini, keduanya menjadi simbol semangat baru dalam membangun ekonomi rakyat Aceh di era modern,” tambah Marwan.

Pengiriman Langsung ke Paris

Setelah prosesi pelepasan, lima drum nilam yang telah dikemas dalam kerangka kayu naik ke lambung pesawat. Dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, nilam diberangkatkan ke Jakarta, lalu dilanjutkan ke Paris via Amsterdam dengan estimasi waktu tiba dalam satu hari.

“Dengan demikian, international buyer bisa mendapatkan produknya dalam waktu dua hari sejak pelepasan dari Aceh,” terang Dr Syaifullah Muhammad dari ARC-USK.

Ekspor langsung ini diharapkan menjadi langkah awal dari kebangkitan industri nilam Aceh sebagai komoditas strategis yang mampu bersaing di pasar global secara berkelanjutan.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB