JAKARTA - Guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang luas, Badan Pengusahaan (BP) Batam terus memperkuat langkah strategis untuk menarik investor. Wakil Kepala BP Batam sekaligus Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menegaskan komitmen penuh untuk mempermudah arus investasi dengan mengkaji ulang berbagai regulasi yang dinilai masih menjadi hambatan.
Li Claudia menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif agar Batam dapat terus bersaing sebagai kawasan unggulan investasi di Asia Tenggara. Ia menyampaikan hal ini dalam arahannya kepada jajaran BP Batam, Jumat (12/4/2025), sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi Batam di tengah persaingan regional.
“Kami ingin mempermudah arus investasi di Batam. Oleh karena itu, regulasi-regulasi yang tumpang tindih akan terus dikaji ulang agar tidak menjadi penghambat pertumbuhan,” ujar Li Claudia.
Menurutnya, reformasi regulasi merupakan langkah nyata agar dunia usaha merasa lebih nyaman dan aman dalam menanamkan modalnya. Dengan suasana investasi yang lebih ramah dan sistem perizinan yang efisien, Batam diyakini akan semakin diminati oleh investor, baik dalam negeri maupun asing.
Fokus pada Penyederhanaan dan Respons Cepat
Li Claudia juga menekankan pentingnya respons cepat terhadap berbagai kendala yang dialami para investor. BP Batam, kata dia, siap memberikan perhatian khusus terhadap hambatan-hambatan tersebut dan mendorong lahirnya kebijakan yang efisien dan berpihak pada pelaku usaha.
“Kolaborasi dan inovasi akan menjadi kunci. Dengan semangat kerja keras, cerdas, dan ikhlas, kita ingin berkontribusi nyata bagi masyarakat Batam dan kemajuan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Sebagai perempuan pertama yang menduduki dua jabatan strategis sekaligus di Batam, Li Claudia juga aktif membangun komunikasi intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga di tingkat pusat. Hal ini dilakukan untuk mendorong percepatan program nasional di Batam serta memperluas jejaring kerja sama investasi.
“Apabila ada kendala, investor bisa berkomunikasi langsung dengan saya maupun Pak Kepala BP Batam terkait hambatan yang ditemui,” tegasnya.
Target Ambisius: Rp60 Triliun Investasi di 2025
Dalam rencana strategisnya, BP Batam menargetkan realisasi investasi sebesar Rp60 triliun pada tahun 2025. Angka ini melonjak signifikan dibanding target tahun sebelumnya yang berada di angka Rp40 triliun. Optimisme ini didukung oleh pengembangan kawasan strategis dan penguatan sektor-sektor unggulan.
Sejumlah sektor yang diprioritaskan untuk mendongkrak nilai investasi antara lain industri manufaktur (mesin, elektronik, alat kesehatan, optik, dan jam tangan), industri perkapalan dan peralatan minyak dan gas, perangkat lunak komputer, layanan teknologi informasi, serta industri semikonduktor.
Tidak hanya sektor manufaktur, BP Batam juga memberikan perhatian serius terhadap pengembangan industri jasa seperti logistik, pariwisata, kesehatan, pendidikan, layanan keuangan, hingga MRO (Maintenance, Repair and Overhaul).
Kawasan-kawasan strategis yang sedang dikembangkan difokuskan untuk menyediakan sarana dan prasarana investasi yang terintegrasi, seperti infrastruktur jalan, pelabuhan, dan digitalisasi perizinan.
Singapura dan Tiongkok Jadi Kontributor Utama
Berdasarkan data BP Batam, Singapura masih menjadi negara penyumbang investasi asing terbesar di Batam dengan nilai mencapai Rp1,91 triliun hingga kuartal III tahun 2024. Disusul oleh Tiongkok yang mencatatkan investasi sebesar Rp1,69 triliun pada periode yang sama.
Keberhasilan menjaring investasi dari kedua negara ini menunjukkan daya tarik Batam yang masih kuat di mata investor internasional, khususnya di kawasan Asia.
“Kita ingin Batam tetap menjadi magnet investasi regional. Untuk itu, semua proses harus efisien dan transparan,” ucap Li Claudia.
Transformasi Menuju Batam yang Kompetitif
Transformasi ekonomi Batam tengah digalakkan BP Batam dengan strategi yang tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah investasi, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan investasi. Perubahan ini ditujukan agar Batam tidak hanya menjadi tempat investasi, tetapi juga pusat industri dan inovasi.
Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis pelayanan prima, BP Batam di bawah kepemimpinan Li Claudia Chandra ingin menghadirkan iklim usaha yang sehat, inklusif, dan kompetitif.