JAKARTA — PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 549 persen hingga Februari 2025. Peningkatan tajam ini menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan pelat merah di sektor asuransi tersebut mampu bertahan dan berkembang meski diterpa ketidakpastian ekonomi nasional dan global.
Dalam laporan resminya, Jasindo mengumumkan bahwa laba bersih mereka naik drastis dari Rp 10,81 miliar pada Februari 2024 menjadi Rp 70,16 miliar pada Februari 2025. Capaian luar biasa ini disebut sebagai hasil dari strategi bisnis yang adaptif, efisiensi operasional, serta penguatan sistem manajemen risiko secara menyeluruh.
RBC Jasindo di Atas Standar OJK
Selain laba bersih, indikator kesehatan keuangan lainnya juga mencerminkan soliditas perusahaan. Rasio Kecukupan Modal (Risk Based Capital/RBC) Jasindo tercatat sebesar 154,05 persen, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni 120 persen.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, menegaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras dan kebijakan yang responsif terhadap dinamika pasar asuransi dan kebutuhan nasabah.
“Kami bersyukur Jasindo mampu menjaga kinerja keuangan yang solid dan bahkan mencatat pertumbuhan di berbagai lini, meski tekanan ekonomi masih tinggi,” ujar Brellian dalam pernyataannya.
Hasil Underwriting Naik 128 Persen
Tak hanya dari sisi laba bersih, hasil underwriting Jasindo juga melonjak tajam sebesar 128,44 persen, dari Rp 40,53 miliar pada Februari 2024 menjadi Rp 92,60 miliar pada Februari 2025. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memilih portofolio risiko secara selektif dan mengelola klaim secara efisien.
Kinerja positif tersebut turut berlanjut hingga Maret 2025, dengan sejumlah lini bisnis utama mencatatkan pertumbuhan signifikan. Di antaranya:
-Asuransi kargo tumbuh 42,52 persen
-Asuransi rekayasa (engineering) melonjak 471,38 persen
-Asuransi energi (onshore) naik 56,12 persen
-Asuransi tanggung gugat (liability) tumbuh 308,79 persen
-Asuransi kecelakaan diri (personal accident) meningkat 186,02 persen
Kenaikan tersebut mencerminkan strategi ekspansi yang tepat, baik dari sisi penetrasi pasar maupun peningkatan layanan pelanggan.
Pemasaran Selektif dan Inovasi Distribusi Jadi Kunci
Keberhasilan Jasindo dalam mencatatkan pertumbuhan laba dan kinerja operasional juga ditopang oleh pendekatan pemasaran yang selektif serta pengembangan jalur distribusi yang lebih luas. Hal ini memungkinkan perusahaan menjangkau segmen pasar yang lebih beragam, termasuk sektor industri strategis dan UMKM.
“Asuransi Jasindo terus berkomitmen memperkuat ketahanan bisnis, memperluas jangkauan perlindungan, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tegas Brellian.
Ia menambahkan bahwa fokus perusahaan ke depan adalah memastikan pertumbuhan berkelanjutan melalui peningkatan efisiensi internal dan digitalisasi layanan agar tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan industri asuransi umum di Indonesia.
Optimisme hingga Akhir 2025
Dengan pencapaian awal tahun yang mengesankan, Asuransi Jasindo optimistis mampu mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir 2025. Perusahaan juga menargetkan ekspansi pada segmen-segmen baru yang dinilai berpotensi, termasuk perlindungan untuk sektor maritim, transportasi logistik, serta asuransi pertanian dan iklim yang sedang dikembangkan.
Secara keseluruhan, pertumbuhan Jasindo yang impresif ini menunjukkan bahwa sektor asuransi nasional masih memiliki ruang besar untuk tumbuh, terutama bagi perusahaan yang mampu berinovasi dan beradaptasi cepat dengan kondisi pasar.