JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat akan mengalami curah hujan sedang pada dasarian kedua bulan April 2025, yakni pada rentang waktu 11 hingga 20 April. Prediksi ini berdasarkan analisis cuaca terbaru yang dilakukan oleh BMKG untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan pemangku kebijakan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Menurut BMKG, sebanyak 65 persen wilayah Jawa Barat diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang (50-150 mm per dasarian), sementara 27 persen lainnya akan diguyur hujan dengan kategori tinggi (150-300 mm atau lebih), dan 8 persen wilayah lainnya akan mengalami curah hujan rendah (0-50 mm per dasarian).
Wilayah Pantura Diprediksi Alami Hujan Rendah
Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat merinci bahwa wilayah dengan potensi curah hujan rendah terutama berada di kawasan pantai utara (pantura) Jawa Barat, meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu. Daerah-daerah ini diperkirakan hanya akan menerima curah hujan di bawah 50 mm selama dasarian kedua April.
Sementara itu, daerah dengan potensi hujan tinggi mencakup Kota Bogor, sebagian besar Kabupaten Bogor, kawasan perbatasan Bogor-Sukabumi-Cianjur, bagian tengah Cianjur, serta wilayah selatan Kabupaten Bandung dan Garut. Di wilayah-wilayah tersebut, BMKG mencatat potensi curah hujan bisa mencapai lebih dari 300 mm per dasarian, yang berisiko menimbulkan banjir dan longsor.
“Konsentrasi hujan tinggi terpantau di daerah-daerah dataran tinggi dan perbukitan seperti Bogor dan Cianjur. Kondisi ini perlu diantisipasi terutama bagi warga yang tinggal di lereng-lereng rawan longsor,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, dalam keterangan resminya.
Curah Hujan Sedang Dominasi Wilayah Priangan Timur dan Bandung Raya
Wilayah dengan prediksi curah hujan sedang meliputi sebagian besar Kabupaten Bogor dan Kota Depok bagian utara, sebagian besar Sukabumi, Cianjur, dan kawasan Bandung Raya seperti Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, serta Kabupaten dan Kota Bandung.
Di wilayah Priangan Timur, hujan sedang diperkirakan akan terjadi di Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Selain itu, Kabupaten Kuningan, Kota dan Kabupaten Cirebon, sebagian Majalengka, Indramayu bagian selatan, serta sebagian wilayah Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi juga masuk dalam kategori yang sama.
BMKG menambahkan bahwa klasifikasi hujan sedang tersebut berarti wilayah-wilayah tersebut berpotensi mengalami hujan secara reguler dan merata, namun tidak sampai pada tahap ekstrem. Namun begitu, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak seperti banjir lokal dan pohon tumbang.
Curah Hujan di Jawa Barat Mayoritas Di Atas Normal
Berdasarkan sifat curah hujan yang diamati BMKG, sebanyak 70 persen wilayah Jawa Barat mengalami kondisi curah hujan di atas normal, 29 persen normal, dan hanya satu persen wilayah yang mengalami curah hujan di bawah normal, yakni di bagian utara Kabupaten Indramayu.
“Kondisi cuaca selama April ini menunjukkan dinamika atmosfer yang cukup aktif. Sebagian besar wilayah Jawa Barat berada pada zona curah hujan di atas normal, yang artinya ada potensi peningkatan intensitas hujan dibandingkan kondisi rata-rata,” jelas BMKG Jawa Barat.
Dari pantauan BMKG, daerah yang mengalami hari tanpa hujan terpanjang adalah Sukadana, Kabupaten Indramayu, yang selama tujuh hari berturut-turut tidak mengalami hujan. Kondisi ini menjadi anomali di tengah tren curah hujan yang relatif tinggi di wilayah lainnya.
Kondisi Dasarian Pertama April 2025
Sebagai informasi tambahan, pada dasarian pertama April 2025 (1–10 April), BMKG mencatat bahwa sebagian besar wilayah Jawa Barat telah mengalami hujan dengan kategori sedang. Beberapa wilayah bahkan mencatat curah hujan sangat tinggi, seperti sebagian kecil wilayah Garut, Sumedang, dan Majalengka.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk terus memantau informasi prakiraan cuaca secara berkala, terutama menjelang musim pancaroba yang kerap memunculkan cuaca ekstrem. Masyarakat di wilayah rawan bencana seperti longsor dan banjir diharapkan meningkatkan kewaspadaan serta mempersiapkan langkah-langkah mitigasi sejak dini.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan peringatan dini cuaca ekstrem yang kami sampaikan secara berkala. Antisipasi sejak dini bisa mencegah kerugian yang lebih besar,” tutup pernyataan resmi BMKG.
Dengan pola curah hujan yang bervariasi dan dominasi hujan sedang di sebagian besar wilayah, masyarakat Jawa Barat diharapkan tetap siaga menghadapi cuaca yang dinamis selama April ini.