JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat adanya penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama masa libur Lebaran 2025 dibandingkan periode Lebaran tahun lalu. Data resmi mencatat, konsumsi jenis gasoline (bensin) menurun sebesar 6 persen dan konsumsi avtur turun 4 persen. Sebaliknya, penggunaan gasoil (solar) justru mengalami peningkatan hingga 11 persen.
Tren penurunan ini terungkap dalam laporan Posko Nasional Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2025 yang dirilis BPH Migas. Direktur BBM BPH Migas, Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, mengungkapkan bahwa penurunan konsumsi BBM secara umum terjadi dalam periode 17 Maret hingga 11 April 2025.
“Penyaluran BBM pada periode Posko tahun 2025 ini dibandingkan dengan tahun 2024 secara umum mengalami penurunan,” ujar Sentot.
Kenaikan Konsumsi Dibandingkan Hari Normal
Meski dibandingkan tahun lalu mengalami penurunan, konsumsi BBM selama Lebaran 2025 justru lebih tinggi dibandingkan hari-hari normal. Konsumsi bensin (gasoline) naik 7 persen dari rata-rata harian normal, sementara solar (gasoil) melonjak tajam hingga 19 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meski secara tahunan turun, mobilitas masyarakat tetap meningkat selama periode libur panjang.
Lonjakan Tertinggi Saat Arus Mudik dan Balik
Puncak konsumsi BBM terjadi pada arus mudik dan balik Lebaran. BPH Migas mencatat, lonjakan penyaluran tertinggi untuk gasoline terjadi pada 29 Maret 2025, yakni naik 25,68 persen dibandingkan hari normal. Sementara itu, puncak konsumsi saat arus balik terjadi pada 5 April 2025, dengan peningkatan sebesar 19,17 persen.
Untuk bahan bakar pesawat (avtur), lonjakan tertinggi tercatat pada 28 Maret 2025 saat arus mudik, naik 11,99 persen dari normal. Puncak arus balik tercatat pada 7 April 2025, dengan kenaikan konsumsi avtur sebesar 14,41 persen.
“Kemudian penyaluran BBM tertinggi pada produk avtur untuk arus mudik terjadi di 28 Maret 2025, yaitu kenaikan 11,99 persen dari penyaluran normal. Sedangkan untuk arus baliknya terjadi pada 7 April 2025 dengan kenaikan 14,41 persen dari penyaluran normal,” kata Sentot.
Infrastruktur Energi Siaga dan Terkendali
Selama periode RAFI 2025, BPH Migas bersama Pertamina mengoperasikan 125 Terminal BBM, 7.746 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan 70 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Selain itu, sejumlah fasilitas tambahan juga disiapkan di daerah-daerah dengan permintaan tinggi.
Sentot menegaskan bahwa kondisi ketahanan stok selama libur Lebaran tetap dalam kategori aman. Rata-rata ketahanan stok BBM nasional berhasil dijaga dalam kisaran 19 hingga 21 hari.
“Secara umum kondisi ketahanan stok untuk BBM aman, baik pada gasoline, gasoil, kerosin, maupun avtur,” pungkasnya.
Alasan Penurunan: Perubahan Pola Perjalanan Pemudik
Fenomena turunnya konsumsi BBM ini tak lepas dari perubahan perilaku masyarakat dalam memilih moda transportasi. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menyebutkan bahwa jumlah pemudik tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, peningkatan penggunaan transportasi umum juga menjadi faktor penentu turunnya konsumsi BBM.
“Konsumsi BBM kenapa turun? Salah satu yang kami temukan jumlah pemudik dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Mungkin ada korelasinya,” ujar Dadan.
Ia juga menambahkan bahwa penggunaan kendaraan listrik meningkat signifikan selama musim mudik Lebaran tahun ini.
“Kemudian naiknya (pengguna) kendaraan listrik hingga 460 persen dari Lebaran tahun lalu,” tambahnya.
Efisiensi dan Transisi Energi
Kenaikan jumlah kendaraan listrik yang digunakan selama masa mudik menunjukkan tanda positif dari transisi energi dan gaya hidup ramah lingkungan di masyarakat. Pemerintah memandang fenomena ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan energi yang lebih bersih.
Berkurangnya konsumsi BBM, meskipun tidak signifikan secara keseluruhan, memberikan sinyal awal keberhasilan dalam peralihan penggunaan energi dan efektivitas kebijakan subsidi yang lebih tepat sasaran.