JAKARTA - Google Cloud mengumumkan serangkaian inovasi terbaru berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk memperkuat kemampuan digital organisasi global, dalam acara tahunan Cloud Next ’25. Inisiatif ini mencakup pembaruan di berbagai lini produk Google Cloud, mulai dari infrastruktur, platform AI, model AI, agen AI, hingga keamanan siber, yang semuanya dirancang untuk mendukung transformasi digital sektor korporasi.
CEO Google Cloud, Thomas Kurian, menegaskan bahwa pendekatan Google terhadap AI merupakan kelanjutan dari misi utamanya untuk menjadikan informasi dunia dapat diakses dan bermanfaat secara universal.
“Investasi kami dalam AI berakar kuat pada misi inti kami: untuk mengatur informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses dan bermanfaat secara universal,” ujar Kurian dalam pidatonya di Cloud Next ’25.
AI Jadi Katalis Transformasi Digital Organisasi
Google menekankan bahwa AI bukan sekadar tren teknologi, tetapi katalis utama untuk mempercepat pencapaian tujuan bisnis bagi organisasi, pengembang, dan mitra teknologi di seluruh dunia.
“Kami melihat AI sebagai katalis paling penting untuk membantu konsumen, pengembang, dan mitra kami mencapai misi mereka,” lanjut Kurian.
Inovasi-inovasi yang diluncurkan tahun ini menegaskan posisi Google Cloud sebagai penyedia solusi cloud yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan perusahaan lintas sektor industri.
Google Perluas Infrastruktur Cloud di Asia Tenggara
Salah satu pilar utama dalam pengumuman ini adalah penguatan infrastruktur komputasi berskala planet milik Google Cloud. Infrastruktur ini kini mencakup 42 wilayah operasional Google Cloud secara global, termasuk Indonesia dan Singapura, dan akan segera diperluas ke Malaysia dan Thailand.
Ekspansi ini bertujuan untuk memberikan latensi rendah, kecepatan pemrosesan tinggi, dan keamanan tingkat lanjut bagi pelanggan Google Cloud di Asia Tenggara.
Langkah ini juga menegaskan komitmen Google terhadap pengembangan ekonomi digital di kawasan Asia Pasifik, termasuk mendukung inisiatif transformasi digital pemerintah dan pelaku industri lokal.
Inovasi AI: Dari Model hingga Agen Cerdas
Di sektor kecerdasan buatan, Google Cloud memperkenalkan sejumlah model AI baru yang lebih efisien dan akurat untuk berbagai kasus penggunaan, seperti analisis data, automasi layanan pelanggan, dan pengembangan produk berbasis machine learning. Selain itu, peluncuran agen AI (AI agents) juga menjadi sorotan, karena dapat membantu organisasi membangun antarmuka interaktif dan responsif bagi pengguna akhir.
Pengembangan ini menggabungkan kekuatan model bahasa besar (large language models/LLM) dengan sistem yang dapat disesuaikan berdasarkan konteks bisnis tertentu, memungkinkan penggunaan AI yang lebih spesifik dan bernilai tambah tinggi.
Fokus pada Keamanan Siber dan Interoperabilitas
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Google Cloud juga mengintegrasikan pendekatan keamanan siber berbasis AI ke dalam portofolio layanannya. Hal ini dirancang untuk memberikan perlindungan proaktif terhadap ancaman siber yang semakin kompleks, serta membantu perusahaan menjaga integritas data dan sistem mereka.
Di sisi lain, Google juga menegaskan kembali komitmennya terhadap interoperabilitas dan keterbukaan, agar solusi Google Cloud dapat terintegrasi dengan berbagai sistem teknologi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
Daya Saing Google Cloud di Tengah Persaingan Ketat AI
Dengan langkah ini, Google Cloud semakin mempertegas peran strategisnya di tengah persaingan ketat industri cloud dan AI global, bersaing langsung dengan penyedia besar seperti Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), dan IBM Cloud.
Di era di mana kecerdasan buatan telah menjadi tulang punggung transformasi digital, langkah Google Cloud untuk menghadirkan inovasi AI yang luas dan dapat diandalkan menjadi angin segar bagi perusahaan yang ingin memaksimalkan efisiensi operasional, produktivitas, serta pengalaman pelanggan.