JAKARTA — Bupati Halmahera Barat, James Uang, menegaskan bahwa isu pemangkasan kuota minyak tanah di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, yang akan digeser ke kecamatan lain, adalah tidak benar. Isu tersebut muncul setelah adanya pemberitaan yang menyebutkan adanya perubahan kuota minyak tanah di wilayah tersebut.
James Uang menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan merupakan hoax. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh James. dalam konferensi pers yang diadakan untuk menanggapi berbagai pertanyaan dari masyarakat yang resah dengan kabar yang beredar.
"Kemarin Plt Kadis (Perindagkop dan UKM) datang, saya bilang pending dulu. Jadi tidak ada pergeseran-pergeseran. Pemangkasan kuota minyak tanah di Jailolo itu hoax," tegas James Uang, menanggapi pemberitaan yang mengklaim adanya pergeseran kuota minyak tanah ke kecamatan lain.
Bupati James Uang menjelaskan lebih lanjut bahwa kuota minyak tanah untuk Kabupaten Halmahera Barat tetap berjalan seperti biasa tanpa ada perubahan yang signifikan. Hal ini menegaskan bahwa distribusi minyak tanah di wilayah tersebut tidak terpengaruh oleh isu yang beredar di masyarakat.
"Surat Keputusan (SK) rancangan yang ada itu sudah saya periksa, dan saya bilang tidak bisa dilakukan. Jadi tetap seperti biasa, tidak ada masalah," ujar James dengan tegas.
Selain itu, James juga membantah isu yang menyebutkan bahwa ada penambahan pangkalan minyak tanah baru di wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan pemerintah daerah saat ini tidak berencana menambah pangkalan minyak tanah baru di Halmahera Barat.
"Kita belum bisa mengakomodir pangkalan baru, karena kalau kita menambah pangkalan baru berarti kita harus potong kuota orang lain," kata James menutup pembicaraannya.
Pernyataan Bupati Halmahera Barat ini bertujuan untuk meredakan keresahan yang berkembang di kalangan masyarakat Jailolo, terutama yang berkaitan dengan pasokan dan distribusi minyak tanah. Pasalnya, isu pemangkasan kuota minyak tanah yang beredar sempat memicu kekhawatiran warga, yang khawatir akan ada penurunan pasokan energi tersebut di daerah mereka.
James Uang mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan selalu mengonfirmasi dengan pihak pemerintah daerah terkait kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan distribusi minyak tanah di Halmahera Barat.
"Saya berharap masyarakat Jailolo dan Halmahera Barat dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang tidak benar. Kami sebagai pemerintah daerah akan terus berusaha untuk memastikan kebutuhan energi, terutama minyak tanah, dapat disalurkan dengan baik dan tepat sasaran," imbuh James Uang.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Halmahera Barat juga menyampaikan bahwa pemantauan terhadap distribusi minyak tanah akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada kendala dalam pasokan kepada masyarakat. Pihak pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi di wilayah tersebut, terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sektor-sektor penting lainnya.
Kebijakan pemerintah daerah untuk tidak menambah pangkalan minyak tanah baru, lanjut James, merupakan upaya untuk memastikan distribusi yang lebih merata dan terkelola dengan baik, tanpa mengganggu kuota yang sudah ada. Ia juga memastikan bahwa semua langkah yang diambil selalu mempertimbangkan keseimbangan dan keadilan bagi seluruh warga Halmahera Barat.
Masyarakat Jailolo diharapkan dapat terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjaga kelancaran distribusi energi ini, sekaligus mendukung langkah-langkah yang telah diambil untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak benar.