JAKARTA — PT Pertamina mengumumkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) per hari ini, Jumat (11/4/2025), yang berlaku di seluruh SPBU di Indonesia. Penurunan harga BBM non-subsidi menjadi berita penting bagi masyarakat, mengingat harga minyak dunia yang terus mengalami fluktuasi.
Penurunan Harga BBM Non-subsidi
Dalam penyesuaian harga terbaru bulan April 2025, PT Pertamina menurunkan harga beberapa jenis BBM non-subsidi. Salah satu jenis yang mengalami penurunan signifikan adalah Pertamax, yang turun hingga Rp400 per liter di beberapa wilayah. Misalnya, di Jawa Barat, harga Pertamax turun dari Rp12.900 menjadi Rp12.500 per liter. Penurunan serupa juga berlaku pada produk lainnya, seperti Pertamax Green, Pertamax Turbo, serta bahan bakar diesel Dexlite dan Pertamina Dex.
Menurut informasi yang dirilis oleh MyPertamina.id, Pertamax Green mengalami penurunan sebesar Rp450 per liter, dari Rp13.700 menjadi Rp13.250. Pertamax Turbo turun Rp500, dari Rp14.000 menjadi Rp13.500 per liter. Sementara itu, Dexlite dan Pertamina Dex masing-masing turun sebesar Rp700, dari Rp14.300 menjadi Rp13.600 dan dari Rp14.600 menjadi Rp13.900 per liter.
"Penurunan harga ini merupakan bagian dari penyesuaian yang kami lakukan berdasarkan tren harga minyak dunia yang terus bergerak," ujar Pertamina dalam rilisnya, seperti dikutip dari MyPertamina.id. "Kami terus memantau dinamika pasar internasional dan berusaha memberikan harga yang wajar bagi konsumen," tambahnya.
Harga BBM Pertamina Berdasarkan Wilayah
Pemerintah melalui Pertamina terus memastikan distribusi BBM non-subsidi dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalah daftar harga terbaru untuk BBM Pertamina yang berlaku pada hari ini di berbagai provinsi di seluruh Indonesia:
Aceh:
-Pertalite: Rp10.000
-Pertamax: Rp12.800
-Pertamax Turbo: Rp13.800
-Dexlite: Rp13.900
-Pertamina Dex: Rp14.200
Sumatera Utara:
-Pertalite: Rp10.000
-Pertamax: Rp12.800
-Pertamax Turbo: Rp13.800
-Dexlite: Rp13.900
-Pertamina Dex: Rp14.200
DKI Jakarta:
-Pertalite: Rp10.000
-Pertamax: Rp12.500
-Pertamax Turbo: Rp13.500
-Pertamax Green 95: Rp13.250
-Dexlite: Rp13.600
-Pertamina Dex: Rp13.900
Jawa Barat:
-Pertalite: Rp10.000
-Pertamax: Rp12.500
-Pertamax Turbo: Rp13.500
-Pertamax Green 95: Rp13.250
-Dexlite: Rp13.600
-Pertamina Dex: Rp13.900
Bali:
-Pertalite: Rp10.000
-Pertamax: Rp12.500
-Pertamax Turbo: Rp13.500
-Pertamax Green 95: Rp13.250
-Dexlite: Rp13.600
-Pertamina Dex: Rp13.900
Dan masih banyak provinsi lainnya yang mengalami penurunan harga serupa. Misalnya, di Sumatera Selatan, Lampung, hingga Kalimantan Timur, harga Pertamax juga mengalami penurunan serupa, dengan variasi harga yang sedikit berbeda di setiap daerah.
Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Harga
Penurunan harga BBM non-subsidi ini terkait dengan berbagai faktor, salah satunya adalah fluktuasi harga minyak mentah dunia. Di bulan-bulan terakhir, harga minyak global memang mengalami penurunan tajam, yang berimbas pada penurunan harga BBM di Indonesia. Meskipun demikian, harga BBM tetap dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan regulasi pasar internasional yang sangat dinamis.
"Penurunan harga BBM non-subsidi ini memberikan keuntungan langsung bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada kendaraan pribadi atau sektor transportasi. Namun, harga bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi pasar minyak dunia," kata Ferry Tanjung, Kepala Divisi Pemasaran PT Pertamina, dalam keterangan tertulisnya.
Apa yang Harus Diketahui Konsumen?
Konsumen perlu memahami bahwa harga BBM yang berlaku di setiap daerah dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan lokal dan kondisi distribusi di masing-masing provinsi. Untuk mempermudah pemantauan harga, masyarakat bisa mengakses informasi harga BBM melalui aplikasi resmi MyPertamina, yang menyediakan update harga secara real-time.
"Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi MyPertamina untuk mengecek harga BBM di SPBU terdekat, sehingga tidak terkejut dengan perubahan harga yang berlaku di wilayah masing-masing," tambah Ferry.
Reaksi Masyarakat Terhadap Penurunan Harga BBM
Penurunan harga BBM ini tentu disambut baik oleh masyarakat, terutama yang berada di sektor transportasi dan logistik. Beberapa pengusaha transportasi mengungkapkan bahwa penurunan harga ini membantu menekan biaya operasional mereka.
"Harga BBM yang lebih terjangkau tentu sangat membantu, terutama di tengah tingginya biaya operasional. Kami berharap penurunan ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama," ujar Adi Santoso, seorang pengusaha transportasi di Jakarta.
Namun, meskipun ada reaksi positif dari beberapa kalangan, masyarakat tetap dihimbau untuk tetap bijak dalam menggunakan energi agar tidak terjadi pemborosan yang bisa memengaruhi pasokan di masa depan.