Timnas Indonesia U 20 Gagal ke Piala Dunia: Erick Thohir Menyebutnya sebagai Pelajaran Berharga

Senin, 17 Februari 2025 | 12:00:07 WIB
Timnas Indonesia U 20 Gagal ke Piala Dunia: Erick Thohir Menyebutnya sebagai Pelajaran Berharga

JAKARTA – Kekecewaan kembali melanda para pencinta sepak bola Indonesia setelah Timnas U-20 tak mampu melaju ke Piala Dunia U-20. Kekalahan menyakitkan 1-3 dari Uzbekistan di Piala Asia U-20 2025 memastikan tersingkirnya Garuda Muda dari ajang bergengsi tersebut. Pertandingan yang berlangsung pada 16 Februari 2025 itu menutup peluang Indonesia untuk bersaing di ajang internasional setelah mengalami rentetan hasil buruk di fase grup.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan yang digelar di Stadion Internasional Al-Maktoum ini dimulai dengan tempo tinggi. Mukhammadali Urinboev membuka keunggulan untuk Uzbekistan pada menit ke-21. Meski Jens Raven berhasil menyamakan kedudukan untuk Indonesia, serangan balik Uzbekistan yang efektif tak mampu dibendung barisan pertahanan Indonesia.

Gol-gol selanjutnya dari Abdugafur Haydarov (47') dan Saidumarkhon Saidnurullayev (63') mengakhiri perlawanan Indonesia, sekaligus memastikan tim dari Asia Tengah itu meraih posisi puncak di Grup C bersama Iran. Hasil ini membuat jalur Indonesia ke Piala Dunia U-20 tertutup, meskipun masih ada satu pertandingan tersisa melawan Yaman pada 19 Februari 2025.

Tanggapan dan Kritik dari Publik

Kegagalan ini tak pelak menimbulkan gelombang besar kekecewaan dan kritik dari publik, khususnya pengguna media sosial. Banyak netizen yang mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas performa tim di bawah asuhan Indra Sjafri. Mereka membandingkan era kepelatihan Indra dengan pendahulunya, Shin Tae-yong, yang pada Piala Asia U-20 2023 mampu mencapai hasil impresif meski menghadapi kondisi yang tidak ideal.

Tagar #indrasjafriout mendominasi percakapan di media sosial, menuntut perubahan cepat dan nyata dalam sistem pembinaan dan strategi tim nasional. Kritikan tajam juga ditujukan kepada strategi dan persiapan yang dilakukan, merujuk pada pemusatan latihan dan berbagai turnamen yang diikuti Timnas U-20 sebelumnya.

Respons Erick Thohir dan Pentingnya Pembinaan

Di tengah arus kritik tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai kekalahan ini sebagai pelajaran berharga. Menurutnya, setiap kekalahan harus dijadikan momentum untuk pembelajaran dan introspeksi guna memajukan sepak bola nasional. "Ini adalah pelajaran berharga bagi Timnas U-20 dari Uzbekistan yang merupakan juara bertahan. Kita melihat bagaimana tim Indonesia sempat bangkit melalui gol dari Jens Raven, namun akhirnya harus mengakui keunggulan lawan," ujar Erick.

Erick, yang punya pengalaman mengelola klub-klub sepak bola tingkat internasional seperti Inter Milan, menekankan pentingnya kesinambungan dalam pembinaan talenta muda. Ia memastikan program pembinaan timnas akan terus berjalan untuk menjaga regenerasi pemain dan meningkatkan kualitas tim nasional.

Menatap Masa Depan

Kegagalan ini menambah catatan pengalaman yang harus diolah menjadi motivasi untuk memperbaiki kinerja timnas di masa depan. Banyak pihak berharap PSSI dan para penggiat sepak bola nasional bisa mengambil langkah-langkah solid dalam melakukan pembenahan. Evaluasi menyeluruh dari manajemen, pelatih, hingga pemain di timnas U-20 diharapkan mampu menerbitkan strategi baru yang lebih efektif dan efisien.

Dukungan untuk tetap fokus pada program pembinaan jangka panjang menjadi sorotan utama. Pembinaan usia dini hingga remaja harus diperkuat untuk memastikan bahwa setiap jenjang usia timnas memiliki kemampuan bertarung yang kompetitif di level internasional.

Perbandingan dengan Era Sebelumnya

Kritik kerap membandingkan pencapaian Indra Sjafri dengan Shin Tae-yong, yang sebelumnya sukses mengantar Timnas U-20 meraih hasil cemerlang. Meski tidak diperkuat penuh pemain utama, skuad STY mampu bersaing dan bahkan berjaya melawan tim-tim kuat saat itu, seperti Uzbekistan yang menjadi tuan rumah. Pencapaian ini disebut-sebut menjadi tolok ukur yang harus diraih oleh para penerusnya.

Kinerja apik tersebut menunjukkan pentingnya strategi yang matang dan persiapan yang tepat dalam pembinaan tim nasional di semua level, dari persiapan, pertandingan, hingga pembenahan setelah mengalami hasil kurang memuaskan.

Kekalahan dari Uzbekistan menandai akhir perjalanan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 dan sekaligus memberikan pelajaran penting bagi perjalanan sepak bola nasional. Dengan tantangan dan ekspektasi besar di depan, pembenahan dan regenerasi yang konsisten menjadi kunci utama untuk memperbaiki kinerja dan pencapaian timnas di masa mendatang.

Erick Thohir bersama jajaran PSSI diharapkan mampu meraih hikmah dari kegagalan ini, untuk kemudian berlanjut memperbaiki sistem pembinaan dan memberikan dukungan penuh guna mewujudkan cita-cita hadirnya timnas yang tangguh dan berprestasi di kancah internasional.

Terkini