Kejahatan M-Banking Semakin Canggih: 11 Tips Penting dari OJK untuk Menghindari Penipuan Online

Sabtu, 22 Februari 2025 | 11:59:44 WIB

JAKARTA - Perkembangan teknologi perbankan telah membawa kemudahan luar biasa bagi masyarakat, salah satunya melalui layanan mobile banking atau m-banking. Dengan m-banking, masyarakat dapat melakukan berbagai transaksi perbankan langsung dari ponsel pintar mereka, seperti transfer dana, pembayaran tagihan, hingga pembelian produk keuangan lainnya. Namun, kemudahan ini juga diiringi dengan risiko ancaman kejahatan siber yang terus berkembang, yang menargetkan para pengguna m-banking.

Modus penipuan terkait m-banking semakin beragam dan canggih. Beberapa di antaranya mencakup pencurian data pribadi melalui teknik phishing, di mana penipu mencoba memancing pengguna agar memberikan informasi pribadi mereka seperti nomor rekening, PIN, atau kata sandi melalui situs palsu yang menyerupai halaman log in bank yang asli. Selain itu, pelaku juga kerap melakukan impersonation atau meniru lembaga resmi seperti perusahaan investasi untuk mengelabui korban dan mencuri uang mereka.

Menurut data terbaru, modus ini telah ditemukan dalam lebih dari 340 link penipuan yang beredar di sektor pasar modal, fintech, dan berbagai perusahaan lainnya. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat dalam menggunakan m-banking sangatlah penting. Berikut adalah 11 tips dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bisa dijadikan panduan untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan online ini:

1. Gunakan Aplikasi Resmi dari Sumber Terpercaya: Selalu pastikan Anda mengunduh aplikasi m-banking dari sumber resmi seperti Play Store atau App Store. Hindari mengunduh aplikasi dari pihak ketiga yang tidak dikenal, karena bisa jadi aplikasi tersebut adalah tiruan yang dibuat untuk mencuri data pribadi pengguna.

2. Perbarui Aplikasi dan Sistem Operasi Secara Berkala: Pastikan aplikasi m-banking dan sistem operasi smartphone Anda selalu dalam versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi Anda dari ancaman baru yang belum dikenal.

3. Aktifkan Keamanan Tambahan: Manfaatkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh bank, seperti verifikasi dua langkah, yang dapat menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun m-banking Anda.

4. Waspadai Pesan Phishing: Berhati-hatilah terhadap email, SMS, atau panggilan telepon yang meminta informasi sensitif dengan alasan yang tidak masuk akal. Perusahaan yang sah tidak akan meminta informasi pribadi Anda dengan cara ini.

5. Periksa Keaslian Situs Web: Jika Anda diharuskan masuk ke akun Anda, pastikan untuk memeriksa URL situs web dan pastikan itu adalah situs resmi bank Anda. Phisher sering kali meniru URL bank untuk mengelabui korban.

6. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi: Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau data perbankan Anda kepada siapa pun, meskipun mereka mengklaim sebagai petugas bank.

7. Gunakan Koneksi Internet yang Aman: Hindari menggunakan koneksi internet publik atau Wi-Fi gratis saat melakukan transaksi perbankan. Gunakan jaringan pribadi yang aman untuk mengurangi risiko peretasan.

8. Pantau Aktivitas Rekening Secara Rutin: Sering-seringlah memeriksa aktivitas rekening Anda untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan sedini mungkin.

9. Laporkan Kejanggalan: Jika Anda menduga bahwa Anda menjadi target penipuan atau menemukan aktivitas mencurigakan, segera laporkan ke pihak bank dan otoritas terkait.

10. Edukasi Diri dan Orang Lain: Selalu tingkatkan pengetahuan Anda tentang modus-modus penipuan terbaru dan bagikan informasi tersebut kepada orang-orang terdekat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka.

11. Pahami Kebijakan Bank Anda: Setiap bank mungkin memiliki kebijakan yang berbeda dalam penanganan kasus penipuan. Luangkan waktu untuk memahami kebijakan ini dan ketahui langkah-langkah yang perlu diambil jika Anda mengalami masalah.

OJK mengingatkan, "Kejahatan siber di sektor keuangan terus berkembang, dan oleh karena itu, perlindungan data pribadi serta kewaspadaan pengguna m-banking merupakan benteng pertahanan utama dalam menghadapi ancaman tersebut."

Mensosialisasikan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini adalah tanggung jawab bersama antara pengguna dan penyedia layanan perbankan. Dengan melakukan ini, diharapkan keamanan transaksi perbankan digital bisa terus ditingkatkan, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna dalam memanfaatkan teknologi finansial yang ada.
Modus penipuan terkait m-banking semakin beragam dan canggih. Beberapa di antaranya mencakup pencurian data pribadi melalui teknik phishing, di mana penipu mencoba memancing pengguna agar memberikan informasi pribadi mereka seperti nomor rekening, PIN, atau kata sandi melalui situs palsu yang menyerupai halaman log in bank yang asli. Selain itu, pelaku juga kerap melakukan impersonation atau meniru lembaga resmi seperti perusahaan investasi untuk mengelabui korban dan mencuri uang mereka.

Menurut data terbaru, modus ini telah ditemukan dalam lebih dari 340 link penipuan yang beredar di sektor pasar modal, fintech, dan berbagai perusahaan lainnya. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat dalam menggunakan m-banking sangatlah penting. Berikut adalah 11 tips dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bisa dijadikan panduan untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan online ini:

1. Gunakan Aplikasi Resmi dari Sumber Terpercaya: Selalu pastikan Anda mengunduh aplikasi m-banking dari sumber resmi seperti Play Store atau App Store. Hindari mengunduh aplikasi dari pihak ketiga yang tidak dikenal, karena bisa jadi aplikasi tersebut adalah tiruan yang dibuat untuk mencuri data pribadi pengguna.

2. Perbarui Aplikasi dan Sistem Operasi Secara Berkala: Pastikan aplikasi m-banking dan sistem operasi smartphone Anda selalu dalam versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi Anda dari ancaman baru yang belum dikenal.

3. Aktifkan Keamanan Tambahan: Manfaatkan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh bank, seperti verifikasi dua langkah, yang dapat menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun m-banking Anda.

4. Waspadai Pesan Phishing: Berhati-hatilah terhadap email, SMS, atau panggilan telepon yang meminta informasi sensitif dengan alasan yang tidak masuk akal. Perusahaan yang sah tidak akan meminta informasi pribadi Anda dengan cara ini.

5. Periksa Keaslian Situs Web: Jika Anda diharuskan masuk ke akun Anda, pastikan untuk memeriksa URL situs web dan pastikan itu adalah situs resmi bank Anda. Phisher sering kali meniru URL bank untuk mengelabui korban.

6. Jaga Kerahasiaan Data Pribadi: Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau data perbankan Anda kepada siapa pun, meskipun mereka mengklaim sebagai petugas bank.

7. Gunakan Koneksi Internet yang Aman: Hindari menggunakan koneksi internet publik atau Wi-Fi gratis saat melakukan transaksi perbankan. Gunakan jaringan pribadi yang aman untuk mengurangi risiko peretasan.

8. Pantau Aktivitas Rekening Secara Rutin: Sering-seringlah memeriksa aktivitas rekening Anda untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan sedini mungkin.

9. Laporkan Kejanggalan: Jika Anda menduga bahwa Anda menjadi target penipuan atau menemukan aktivitas mencurigakan, segera laporkan ke pihak bank dan otoritas terkait.

10. Edukasi Diri dan Orang Lain: Selalu tingkatkan pengetahuan Anda tentang modus-modus penipuan terbaru dan bagikan informasi tersebut kepada orang-orang terdekat untuk meningkatkan kewaspadaan mereka.

11. Pahami Kebijakan Bank Anda: Setiap bank mungkin memiliki kebijakan yang berbeda dalam penanganan kasus penipuan. Luangkan waktu untuk memahami kebijakan ini dan ketahui langkah-langkah yang perlu diambil jika Anda mengalami masalah.

OJK mengingatkan, "Kejahatan siber di sektor keuangan terus berkembang, dan oleh karena itu, perlindungan data pribadi serta kewaspadaan pengguna m-banking merupakan benteng pertahanan utama dalam menghadapi ancaman tersebut."

Mensosialisasikan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini adalah tanggung jawab bersama antara pengguna dan penyedia layanan perbankan. Dengan melakukan ini, diharapkan keamanan transaksi perbankan digital bisa terus ditingkatkan, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna dalam memanfaatkan teknologi finansial yang ada.

Terkini