Energi Bersih Diperkirakan Penuhi 40% Kebutuhan Listrik Global pada 2024, Laporan Terbaru Mengungkapkan

Rabu, 09 April 2025 | 21:54:10 WIB
Energi Bersih Diperkirakan Penuhi 40% Kebutuhan Listrik Global pada 2024, Laporan Terbaru Mengungkapkan

JAKARTA– Menurut laporan terbaru, lebih dari 40% kebutuhan listrik dunia pada tahun 2024 dipenuhi oleh sumber energi ramah lingkungan, sebuah tonggak sejarah yang pertama kali tercatat sejak tahun 1940-an. Pencapaian ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam penggunaan energi bersih, dengan tenaga surya sebagai salah satu kontributor utama yang mendorong transisi global menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan.

Laporan tersebut dirilis oleh Ember, lembaga pemikir energi berbasis di Inggris, yang memaparkan bahwa pencapaian ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan pesat kapasitas pembangkit listrik tenaga surya. Dalam tiga tahun terakhir, kapasitas tenaga surya telah meningkat dua kali lipat, menjadikannya sumber energi dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia dalam dua dekade terakhir.

"Tenaga surya telah menjadi mesin transisi energi global. Dikombinasikan dengan penyimpanan baterai, tenaga surya akan menjadi kekuatan yang tidak dapat dihentikan," kata Phil MacDonald, Direktur Pelaksana Ember.

MacDonald menegaskan bahwa para pihak yang masih berharap produksi bahan bakar fosil akan terus berkembang akan segera kecewa. "Sebagai sumber listrik baru yang tumbuh paling cepat dan terbesar, tenaga surya sangat penting dalam memenuhi permintaan listrik dunia yang terus meningkat," ujarnya.

Namun, meskipun tenaga surya menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, ia masih berada pada porsi yang kecil dalam sistem energi global. Pembangkit listrik tenaga surya menyumbang sekitar 7% dari kebutuhan listrik dunia pada tahun lalu. Sementara itu, tenaga angin memberikan kontribusi lebih besar, dengan menyumbang lebih dari 8% dari total sistem tenaga listrik global.

Di sisi lain, pembangkit listrik tenaga air, meskipun sudah lama dikenal dan lebih kontroversial, tetap menjadi pemain utama dengan menyumbang sekitar 14% dari kebutuhan listrik dunia pada 2024. Teknologi energi terbarukan ini telah ada sejak lama dan masih memainkan peran besar dalam sistem tenaga listrik global meskipun kapasitasnya relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Ember menyatakan bahwa meskipun tenaga surya, angin, dan energi terbarukan lainnya terus berkembang, bahan bakar fosil semakin terdesak keluar dari sistem tenaga listrik global. Pertumbuhan energi surya yang berkelanjutan diprediksi akan semakin cepat, bahkan lebih cepat dari permintaan listrik global itu sendiri.

Salah satu prediksi penting dari Ember adalah bahwa tahun 2023 akan menjadi titik puncak emisi global dari sektor listrik, yang sempat mengalami lonjakan selama paruh pertama tahun tersebut. Laporan ini mencatat bahwa gelombang panas global yang ekstrem memicu lonjakan permintaan listrik untuk sistem pendingin udara dan pendingin lainnya, yang menyebabkan kenaikan konsumsi bahan bakar fosil sebesar 1,4% pada tahun itu.

Namun, MacDonald optimistis bahwa gelombang panas yang sama tidak akan memicu lonjakan permintaan serupa pada tahun mendatang. "Meningkatnya penggunaan listrik untuk menggerakkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), pusat data, kendaraan listrik (EV), dan pompa panas diperkirakan akan memainkan peran yang lebih besar dalam permintaan listrik dunia," katanya.

Laporan Ember juga mengungkapkan bahwa jika digabungkan, teknologi-teknologi baru ini akan berkontribusi terhadap peningkatan permintaan listrik global sebesar 0,7% pada tahun 2024, dua kali lipat lebih besar dibandingkan lima tahun lalu. Ini menunjukkan betapa pentingnya evolusi teknologi baru dalam mendorong permintaan akan energi bersih.

"Dunia sedang menyaksikan bagaimana teknologi seperti AI dan EV akan mendorong permintaan listrik," kata MacDonald. "Jelas bahwa ledakan tenaga surya dan angin akan segera terjadi, dan mereka yang memperkirakan produksi bahan bakar fosil akan terus meningkat akan kecewa," tambahnya.

Secara keseluruhan, laporan Ember mengindikasikan bahwa meskipun ada tantangan dan kontroversi seputar beberapa sumber energi terbarukan, seperti tenaga nuklir dan bioenergi, energi bersih semakin menjadi pilihan utama untuk masa depan sistem tenaga listrik global. Dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang pesat, dunia semakin memasuki era di mana sumber energi ramah lingkungan akan mendominasi pasokan listrik global.

Peralihan menuju energi bersih ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk memenuhi permintaan listrik yang terus berkembang di seluruh dunia, seiring dengan bertambahnya populasi dan kemajuan teknologi. Dengan demikian, investasi dalam energi terbarukan dan inovasi teknologi menjadi kunci utama dalam mendukung keberlanjutan energi global dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan bersih.

Terkini

ASUS Vivobook Pro 16X OLED N7601, Laptop Kreator Andal 2024

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:30 WIB

Huawei MatePad 11, Tablet Murah dengan Layar Keren

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:26 WIB

Huawei Rilis Pura 80 Series, Andalkan Kamera Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:18 WIB

Review Acer Nitro 16, Laptop Gaming 16 Inci Bertenaga

Rabu, 10 September 2025 | 15:45:13 WIB