JAKARTA – Industri pariwisata bahari Indonesia kembali bergeliat dengan kedatangan kapal pesiar Star Voyager yang membawa 955 penumpang saat kembali bersandar di Terminal Penumpang Nusantara Pura, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Selasa (8/4/2025) pukul 07.00 WIB. Kapal mewah yang berangkat dari Singapura pada 3 April 2025 ini membawa 638 penumpang transit dan akan kembali berlayar malam harinya pada pukul 21.00 WIB.
Star Voyager kini resmi menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai homeport atau pelabuhan pangkalan utama, dengan rute perdana yang dimulai sejak 29 Maret 2025. Artinya, Jakarta tidak hanya menjadi pelabuhan singgah, tetapi juga titik awal dan akhir perjalanan kapal pesiar ini.
Tanjung Priok Ditetapkan sebagai Homeport Star Voyager
Langkah menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai homeport merupakan bagian dari upaya besar dalam mengembangkan pariwisata maritim dan pelabuhan internasional di Indonesia, khususnya di wilayah ibu kota.
“Star Voyager menjadi salah satu kapal pesiar yang mempercayakan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai homeport. Ini adalah pencapaian strategis yang memperkuat posisi Jakarta sebagai destinasi wisata laut kelas dunia,” ujar perwakilan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok.
Pelabuhan Siapkan Tiga Pintu Debarkasi, Fasilitas X-Ray Dioptimalkan
Guna memastikan kelancaran proses debarkasi penumpang, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok telah mengoperasikan tiga pintu debarkasi lengkap dengan pemeriksaan X-Ray. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses keluar masuk penumpang, sekaligus memudahkan pengawasan oleh Bea Cukai dan Imigrasi.
“Kami menyiapkan tiga jalur pemeriksaan utama untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang. Seluruh personel dari instansi terkait juga telah dikerahkan,” lanjut pihak Pelindo.
Selain itu, pengaturan area parkir, akses shuttle bus, dan pengamanan dermaga juga ditingkatkan. Penumpang transit mendapatkan kemudahan untuk menjelajahi objek wisata di Jakarta selama beberapa jam sebelum kembali ke kapal.
Meningkatkan Daya Saing Pariwisata Maritim Nasional
Dengan panjang kapal mencapai lebih dari 160 meter dan fasilitas premium di dalamnya, Star Voyager merupakan kapal pesiar yang banyak diminati oleh wisatawan asing maupun domestik. Kehadirannya tidak hanya berdampak pada sektor pelayaran, tetapi juga pada ekonomi lokal dan industri pariwisata di sekitar pelabuhan.
PT Pelindo menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan penumpang demi menarik lebih banyak operator kapal pesiar internasional.
“Pelabuhan Tanjung Priok siap mendukung kelangsungan operasional kapal pesiar secara berkelanjutan. Kami berkomitmen menjadikan pelabuhan ini sebagai gerbang utama wisata bahari internasional di Indonesia,” tegas manajemen Pelindo.
Star Voyager Dijadwalkan Kembali 13 April
Setelah menyelesaikan kunjungan hari ini, Star Voyager akan kembali melanjutkan pelayarannya ke beberapa destinasi regional lainnya, sebelum kembali lagi ke Tanjung Priok pada 13 April 2025 mendatang.
Penjadwalan rutin ini menunjukkan bahwa Jakarta kini masuk dalam rute strategis kapal pesiar lintas Asia Tenggara, sejajar dengan kota-kota pelabuhan seperti Singapura, Penang, dan Phuket.
Proyeksi Ekonomi dari Kapal Pesiar
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, setiap kunjungan kapal pesiar besar seperti Star Voyager diperkirakan dapat menyumbang ratusan juta rupiah bagi perekonomian lokal, terutama sektor transportasi, kuliner, dan jasa pemandu wisata.
Dengan rata-rata durasi transit beberapa jam hingga satu hari penuh, penumpang biasanya mengunjungi berbagai destinasi ikonik seperti Kota Tua, Monumen Nasional (Monas), serta pusat perbelanjaan di Jakarta Utara dan Pusat.