Tempat Hiburan Malam di Bandar Lampung Wajib Tutup Selama Ramadan

Jumat, 28 Februari 2025 | 02:14:34 WIB
Tempat Hiburan Malam di Bandar Lampung Wajib Tutup Selama Ramadan

JAKARTA - Pemerintah Kota Bandar Lampung mengambil langkah tegas dengan mewajibkan seluruh tempat hiburan malam di wilayahnya untuk menghentikan operasional selama bulan suci Ramadan. Keputusan ini dikeluarkan sebagai upaya untuk menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Firman Rony, dalam keterangannya kepada pers, menegaskan bahwa penutupan ini berlaku untuk semua jenis hiburan malam, termasuk klub malam, diskotek, karaoke, dan bar. Langkah ini, menurut Firman, tidak hanya menandai penghormatan terhadap bulan suci Ramadan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjaga ketertiban umum.

“Penutupan tempat hiburan malam selama Ramadan adalah bagian dari upaya kita untuk memastikan kenyamanan umat Muslim saat menunaikan ibadah. Kami berharap kebijakan ini didukung oleh semua pelaku industri pariwisata dan masyarakat,” ujar Firman Rony.
Langkah ini diambil setelah rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk tokoh agama, aparat keamanan, serta pelaku usaha hiburan. Diharapkan, dengan adanya penutupan sementara ini, suasana Ramadan di Bandar Lampung bisa lebih kondusif dan khidmat.

Kebijakan ini juga didukung oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) cabang Bandar Lampung. Ketua MUI Bandar Lampung, KH. Ahmad Syafii, menyambut baik langkah pemerintah ini dan menyatakan bahwa penutupan tempat hiburan malam selama Ramadan adalah keputusan tepat untuk menjaga harmoni sosial.
“Kami mendukung sepenuhnya langkah yang diambil oleh pemerintah kota dalam rangka menghormati bulan suci Ramadan. Ini adalah wujud nyata toleransi dan saling menghormati antar umat beragama di Bandar Lampung,” ujar KH. Ahmad Syafii.

Namun, keputusan penutupan ini tidak akan mengabaikan kepentingan para pekerja yang bergantung pada industri hiburan malam. Pemerintah Kota Bandar Lampung, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pariwisata, telah menyiapkan program bantuan berupa pelatihan dan kegiatan sosial lainnya bagi para pekerja sektor ini selama Ramadan.
“Kami menyadari dampak dari kebijakan ini terhadap para pekerja di industri hiburan malam. Oleh karena itu, kami menyiapkan program pelatihan serta kegiatan lain yang dapat memberikan keterampilan baru dan dukungan keuangan,” kata Firman Rony.

Sementara itu, pelaku usaha hiburan malam di Bandar Lampung mengungkapkan pandangan beragam terkait keputusan ini. Beberapa pemilik usaha menyatakan dukungannya, namun tidak sedikit pula yang khawatir terhadap dampak ekonomi yang dapat diakibatkan oleh penutupan sementara ini.
Agung Santoso, pemilik salah satu tempat karaoke di Bandar Lampung, mengaku bahwa meski kebijakan ini menantang, namun ia memahami alasan di balik penutupan tersebut. “Sebagai pelaku usaha, tentu kebijakan ini memberikan tantangan tersendiri bagi kami. Namun, kami juga memahami bahwa ini demi kebaikan bersama. Kami berharap, setelah Ramadan, bisa kembali beroperasi seperti biasa,” ungkap Agung.

Dukungan dari aparat keamanan turut memastikan bahwa kebijakan ini berjalan dengan lancar. Kepolisian Resor Bandar Lampung, dalam pernyataan resminya, menyampaikan bahwa mereka akan menyiagakan personel untuk memantau dan memastikan pelaksanaan kebijakan ini sesuai aturan yang ditetapkan.
“Kami siap mendukung pelaksanaan kebijakan penutupan tempat hiburan malam selama Ramadan. Patroli akan ditingkatkan untuk memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi selama bulan suci ini,” ujar Kapolres Bandar Lampung, Kombes Pol. Taufan Dirgantoro.

Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, aparat keamanan, dan pelaku usaha, penutupan tempat hiburan malam di Bandar Lampung diharapkan dapat berlangsung tanpa kendala berarti. Dengan demikian, umat Muslim di kota ini bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan tenang.
Selain menjaga ketertiban selama Ramadan, kebijakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan rasa saling menghormati antar umat beragama, serta memperkuat toleransi di tengah masyarakat Bandar Lampung yang beragam.
Sebagai penutup, Pemerintah Kota Bandar Lampung menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta menjaga kondusifitas selama bulan Ramadan. Peran serta masyarakat sangat penting dalam mendukung kebijakan ini agar suasana ibadah bisa berlangsung khidmat dan damai.

Terkini