JAKARTA - Laporan terbaru dari lembaga riset Carbon Brief yang berbasis di Inggris mengungkapkan bahwa China sedang mendekati level investasi global dalam energi bersih yang setara dengan investasi global dalam bahan bakar fosil. Hingga akhir tahun 2024, Pemerintah China diproyeksikan akan menggelontorkan dana sebesar 6,8 triliun yuan, atau setara dengan US$ 940 miliar, untuk proyek-proyek energi bersih. Angka fantastis ini hampir menyaingi keseluruhan investasi global dalam proyek bahan bakar fosil, yang mencapai US$ 1,12 triliun.
Meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan dari 40% pada tahun 2023 menjadi 7% akibat kelebihan kapasitas, sektor energi bersih China terus berkembang. Sebagian besar dorongan investasi ini berasal dari industri kendaraan listrik, produksi baterai, dan pengembangan tenaga surya. Hal ini menegaskan posisi China sebagai salah satu pemain utama dalam pasar energi bersih global.
Carbon Brief, dalam analisis terbarunya yang disusun bersama oleh peneliti dari Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) di Helsinki, menyatakan bahwa sektor energi bersih kini berkontribusi sekitar 10% terhadap produk domestik bruto (PDB) China, naik dari 9% pada tahun sebelumnya.
Kendaraan Listrik dan Tenaga Surya sebagai Penggerak Utama
China saat ini memimpin dalam produksi kendaraan listrik dan pengembangan infrastruktur pendukungnya. Perubahan besar-besaran ke kendaraan ramah lingkungan telah menarik banyak investasi, baik domestik maupun internasional. Selain itu, efisiensi yang lebih baik dan biaya produksi yang semakin rendah membuat kendaraan listrik semakin menarik, baik dari sudut pandang pemerintah maupun konsumen.
"China tidak hanya berinvestasi dalam teknologi saat ini tetapi juga memastikan bahwa mereka dapat memimpin di masa depan dalam bidang energi terbarukan," ujar seorang juru bicara dari Carbon Brief.
Ketergantungan pada Energi Bersih
Pengembangan tenaga surya juga menjadi pilar utama dalam strategi energi berkelanjutan di China. Pemerintah telah melakukan investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi panel surya dan menurunkan biaya produksi. Alhasil, China tidak hanya menjadi produsen tetapi juga eksportir utama teknologi tenaga surya.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun momentum investasinya kuat, China menghadapi tantangan yang berlaku, seperti masalah kelebihan kapasitas dan infrastruktur distribusi yang perlu diperbarui. Namun demikian, para ahli percaya bahwa negara tersebut memiliki potensi untuk mengatasi hambatan ini melalui reformasi kebijakan dan investasi berkelanjutan dalam teknologi baru.
Salah satu peneliti CREA menyatakan, "China telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dalam mengatasi kendala-kendala teknis ini, dan kami optimis bahwa negara ini akan terus memimpin dalam transisi global menuju energi bersih."
Dampak Global dan Regional
Investasi energi bersih China tidak hanya berdampak domestik tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pengurangan emisi global. Transisi ke energi terbarukan di negara berpopulasi terbesar di dunia ini dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain, terutama yang sedang berkembang.
Kebijakan dan strategi energi bersih China juga mempengaruhi dinamika politik global, terutama dalam konteks perubahan iklim dan kesepakatan internasional. Dengan menjadi pemimpin dalam energi bersih, China memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi iklim global.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah muncul sebagai kekuatan dominan di bidang energi bersih global. Dengan investasi hampir setara dengan yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil secara global, China menunjukkan komitmennya untuk mengubah lanskap energi dunia. Melalui kemajuan dalam kendaraan listrik dan tenaga surya, investasi berkelanjutan, serta pergeseran kebijakan menuju teknologi hijau, China tidak hanya mempengaruhi pasar domestiknya tetapi juga memberikan pengaruh besar pada ekonomi global.
Secara keseluruhan, langkah strategis ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi di masa depan, tetapi juga tentang memimpin dunia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. Dengan tetap fokus untuk meningkatkan efisiensi dan mengatasi hambatan infrastruktur, China tampaknya siap untuk mengukuhkan posisinya sebagai pelopor dalam revolusi energi bersih global.