JAKARTA - Penggunaan gadget yang semakin meningkat di era digital membuat banyak orang berisiko mengalami mata kering akibat frekuensi berkedip yang berkurang. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis mata, dr. Nina Asrini Noor, dari Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, Jakarta Barat.
“Normalnya, seseorang berkedip belasan kali per menit, namun saat menatap layar, frekuensi ini bisa turun drastis hingga kurang dari lima kali per menit,” kata dr. Nina.
Berkedip secara teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Menurut dr. Nina, berkedip dapat memompa dan mendistribusikan air mata secara merata. Jika frekuensi berkedip tidak teratur, mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup karena jeda antar kedipan yang terlalu panjang, sehingga dapat memicu gejala mata kering atau 'dry eye'.
Untuk mencegah mata kering, dr. Nina menganjurkan latihan mengedipkan mata hingga kelopaknya menutup sempurna. "Kelopak mata atas dan bawah harus bertemu sampai terasa menutup sempurna. Itu sudah cukup, berbeda dengan kedipan yang tidak sempurna,” jelas dr. Nina, seperti dikutip dari Antara.
Sebagai langkah preventif, dr. Nina menyarankan istirahat menatap layar setiap 15 hingga 20 menit dengan melakukan latihan menutup mata secara sempurna selama dua hingga tiga detik, diikuti dengan dua kali kedipan normal. Dengan demikian, mata bisa terlindungi dari efek buruk penggunaan komputer atau perangkat digital lainnya secara berlebihan.
Selain itu, dr. Nina menekankan pentingnya menjaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air, karena hidrasi yang baik berkontribusi pada kesehatan mata. "Kompres hangat juga dapat meredakan gejala mata kering. Hangat lebih dianjurkan untuk mata kering, namun kompres dingin bisa digunakan untuk relaksasi mata lelah,” tambahnya.
Jika gejala mata kering berlanjut atau memburuk, dr. Nina merekomendasikan untuk segera mengkonsultasikannya ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.