Pengertian Etika, Ciri, Fungsi, Manfaat, hingga Contohnya

Bru
Rabu, 06 Agustus 2025 | 16:46:48 WIB
pengertian etika

Pemahaman mengenai pengertian etika sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang penuh keberagaman budaya dan agama.

Meskipun berbeda-beda, bangsa ini tetap menjadikan nilai-nilai etika sebagai landasan utama dalam menciptakan sikap saling menghargai dan membangun toleransi di antara sesama. 

Etika sendiri dapat diartikan sebagai seperangkat aturan, norma, prinsip, atau tata cara yang dijadikan panduan oleh seseorang dalam bertindak dan berperilaku.

Namun, sudahkah kamu memahami secara mendalam apa makna, peran, dan kegunaan dari etika itu sendiri? Untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas dan menyeluruh, penting untuk mempelajari lebih jauh mengenai etika dalam konteks umum.

Pembahasan ini akan mengulas secara lengkap mulai dari definisi menurut para ahli, karakteristik, klasifikasi, hingga kegunaan etika dalam kehidupan sehari-hari. 

Melalui penjelasan ini, diharapkan kamu bisa memahami secara utuh pengertian etika dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sosial.

Pengertian Etika

Secara etimologis, istilah etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang mengandung arti kebiasaan atau karakter yang tampak dari perilaku. Dalam konteks ini, objek kajiannya adalah tindakan, perilaku, maupun sikap manusia. 

Jika ditinjau secara khusus, pengertian etika merujuk pada cabang ilmu yang mempelajari tentang sikap moral dan kesusilaan individu dalam lingkungan sosialnya, di mana perilaku tersebut diatur oleh prinsip dan norma mengenai apa yang dianggap benar.

Sementara itu, dalam pengertian umum, etika dipahami sebagai sekumpulan aturan, pedoman, tata cara, atau prinsip yang lazim dijadikan acuan seseorang dalam bertindak dan berperilaku. 

Norma-norma tersebut sangat erat kaitannya dengan penilaian terhadap sifat baik dan buruk yang tampak dalam interaksi sosial.

Dengan demikian, etika adalah disiplin ilmu yang mengkaji konsep baik dan buruk, serta membahas mengenai hak, kewajiban, dan tanggung jawab seseorang, baik dalam aspek moral maupun sosial dalam kehidupan bermasyarakat. 

Secara lebih luas, etika juga menyangkut nilai-nilai yang berhubungan dengan moralitas seseorang, khususnya dalam menilai apakah suatu tindakan tergolong benar atau salah.

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beragam jenis etika yang dapat ditemukan, seperti etika dalam berteman, etika kerja atau profesi, etika keluarga, maupun etika dalam dunia usaha dan sebagainya.

Etika merupakan aspek penting yang harus dimiliki setiap individu. Hal ini sangat diperlukan dalam membangun relasi sosial, karena berperan sebagai jembatan dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis.

Contoh konkret etika yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari misalnya adalah mengucapkan salam ketika berkunjung ke rumah orang lain, entah itu saudara, teman, atau tetangga. 

Selain itu, meminta maaf setelah melakukan kesalahan, serta mengucapkan terima kasih ketika mendapat bantuan juga termasuk bentuk nyata penerapan etika.

Untuk menambah wawasan dan pemahaman lebih dalam tentang topik ini, mari simak penjelasan selengkapnya dalam pembahasan berikutnya.

Definisi Etika Menurut Para Ahli

Aristoteles

Filsuf asal Yunani yang merupakan murid dari Plato ini membagi konsep etika menjadi dua kategori, yaitu Terminius Technicus dan Manner and Custom. 

Terminius Technicus mengacu pada pemahaman etika sebagai cabang ilmu yang membahas persoalan perilaku atau tindakan manusia. 

Sementara itu, Manner and Custom lebih menitikberatkan pada pemahaman etika dalam konteks kebiasaan, adat istiadat, dan norma yang hidup dalam diri seseorang, serta menyangkut penilaian mengenai layak tidaknya perilaku yang ditunjukkan.

W. J. S. Poerwadarminta

Tokoh sastra dari Indonesia ini mengartikan etika sebagai bidang ilmu yang mempelajari tindakan serta perilaku manusia berdasarkan pertimbangan mengenai baik atau buruk, di mana penilaian tersebut berasal dari pemikiran manusia itu sendiri.

Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja

Salah satu tokoh di bidang pendidikan ini menjelaskan bahwa etika merupakan disiplin ilmu yang menyediakan panduan, dasar pertimbangan, dan arahan terhadap segala bentuk tindakan atau perilaku manusia.

Louis O. Kattsoff

Menurut pemikir ini, etika lebih difokuskan pada dasar-dasar pembenaran atau legitimasi moral dalam hubungan antarindividu dalam masyarakat.

H. A. Mustafa

Menurut penjelasannya, etika dipahami sebagai ilmu yang meninjau perilaku atau tindakan manusia dari sisi baik dan buruknya, dengan penilaian tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan akal budi.

K. Bertens

Tokoh ini menguraikan beberapa perspektif mengenai etika, antara lain:

  • Sebagai seperangkat nilai moral dan norma yang dijadikan pedoman oleh individu maupun kelompok dalam menjalani perilaku atau tindakan. Ini dikenal juga sebagai sistem nilai dalam kehidupan, baik pribadi maupun sosial.
  • Sebagai cabang ilmu yang mempelajari konsep baik dan buruk dalam kehidupan manusia.
  • Sebagai kumpulan prinsip moral dan aturan dasar yang menjadi acuan perilaku, sering disebut juga sebagai kode etik.

Prof. Robert Salemon

Ia mengartikan etika sebagai karakter atau sifat dari seseorang yang juga berfungsi sebagai sistem hukum sosial untuk mengarahkan dan mengontrol perilaku individu.

Sumaryono

Menurutnya, etika merupakan kajian yang menyelidiki dasar kebenaran dalam tindakan atau perilaku manusia yang bersumber dari kodrat atau hakikat dasar yang secara alami telah melekat dalam diri manusia.

Ciri-ciri atau Karakteristik Etika

Berikut ini akan dijelaskan beberapa karakteristik utama dari etika:

Etika Memiliki Sifat Mutlak atau Tidak Dapat Ditawar

Etika bersifat absolut, yang berarti berlaku secara universal—untuk siapa pun, kapan pun, dan di mana pun. Prinsip ini tidak bergantung pada perubahan standar moral yang dapat berubah seiring waktu atau konteks sosial.

Misalnya, tindakan membunuh atau mengambil hak milik orang lain tetap dianggap sebagai kesalahan moral, terlepas dari alasan apa pun yang mendasarinya.

Etika Tetap Berlaku Tanpa Kehadiran Saksi Mata

Etika berperan dalam hati nurani dan prinsip hidup seseorang, sehingga tetap relevan meskipun tidak dilihat atau disaksikan orang lain.

Sebagai contoh, seseorang yang mencuri tanpa diketahui oleh siapa pun tetap dianggap melakukan pelanggaran etika dan norma, meskipun tidak dihukum oleh aparat hukum. Perbuatannya tetap mencerminkan moralitas yang rendah.

Etika Berkaitan dengan Penilaian Batin Manusia

Etika juga merupakan cerminan dari bagaimana seseorang menilai baik dan buruk dari dalam dirinya sendiri.

Pada dasarnya, setiap individu dibekali dengan pemahaman tentang hal-hal yang sepatutnya dilakukan dan dihindari. Proses ini membentuk kesadaran batin mengenai benar dan salah yang tertanam kuat dalam dirinya. 

Maka, saat seseorang berniat melakukan hal buruk, akan muncul pertentangan batin yang berasal dari nilai-nilai etika tersebut.

Etika Sangat Terkait dengan Tindakan, Sikap, dan Perilaku

Etika mencerminkan bagaimana seseorang bertindak dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, etika dapat terlihat dari kebiasaan dan perilaku individu.

Perilaku yang tidak pantas akan dianggap sebagai bentuk etika yang buruk, sementara perilaku yang terpuji mencerminkan etika yang baik.

Kesimpulannya, etika sangat erat kaitannya dengan cara seseorang bertingkah laku dan berperilaku dalam berbagai situasi kehidupan.

Macam-macam Etika

Berikut ini adalah uraian mengenai berbagai macam etika jika dilihat dari jenis, cakupan, lingkungan, serta sumbernya. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

A. Etika Berdasarkan Jenisnya

Jika ditinjau dari jenisnya, etika terbagi menjadi dua bentuk utama, yakni etika normatif dan etika deskriptif. Berikut penjelasan singkat dari masing-masingnya:

Etika Normatif

Etika normatif adalah bentuk etika yang bertujuan untuk menentukan dan menetapkan standar perilaku, sikap, serta tindakan ideal yang sepatutnya dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan.

Etika Deskriptif

Etika deskriptif merupakan jenis etika yang berfokus pada pengamatan terhadap perilaku dan sikap seseorang, serta apa yang menjadi tujuan hidupnya dalam hal-hal yang dianggap bernilai.

B. Etika Berdasarkan Cakupannya

Berdasarkan ruang lingkupnya, etika dibagi menjadi dua macam, yaitu etika umum dan etika khusus. Berikut penjelasan ringkasnya:

Etika Khusus

Etika khusus adalah bentuk etika yang diterapkan sebagai penerapan prinsip-prinsip moral dalam kehidupan pribadi secara lebih spesifik.

Etika Umum

Etika umum adalah jenis etika yang berkaitan dengan kondisi dan situasi dasar mengenai bagaimana perilaku dan tindakan seseorang dapat dianggap etis atau tidak.

C. Etika Berdasarkan Lingkungannya

Dilihat dari aspek lingkungan, etika dikelompokkan menjadi dua, yaitu etika individual dan etika sosial. Berikut pemaparannya secara singkat:

Etika Individual

Etika individual adalah etika yang menitikberatkan pada sikap dan tanggung jawab seseorang terhadap dirinya sendiri.

Etika Sosial

Etika sosial adalah etika yang berhubungan dengan kewajiban, perilaku, dan sikap individu dalam peran sosialnya sebagai bagian dari masyarakat.

D. Etika Berdasarkan Sumbernya

Jika ditinjau dari sumbernya, etika terbagi menjadi dua macam, yaitu etika teologis dan etika filosofis. Berikut penjelasan masing-masing secara ringkas:

Etika Teologis

Etika teologis merupakan jenis etika yang memiliki hubungan erat dengan kepercayaan dan ajaran agama yang dianut oleh individu, tanpa terbatas hanya pada satu agama tertentu. Ada dua poin penting dalam etika ini.

Pertama, etika teologis bersifat universal karena tidak hanya terbatas pada satu agama saja, melainkan mencakup seluruh agama yang ada di dunia. Setiap ajaran agama tentunya memiliki pedoman etikanya sendiri yang unik dan khas.

Kedua, etika ini juga termasuk bagian dari etika umum yang telah banyak dikenal dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh banyak orang. 

Karena itu, pemahaman terhadap etika umum akan mempermudah individu dalam memahami nilai-nilai yang ada dalam etika teologis, dan sebaliknya.

Etika Filosofis

Etika filosofis adalah etika yang muncul dari proses berpikir mendalam atau aktivitas filsafat yang dilakukan oleh seseorang, dan merupakan bagian dari kajian filsafat itu sendiri.

Filsafat sebagai cabang ilmu mempelajari beragam aspek pemikiran manusia. Dalam konteks ini, etika filosofis memiliki dua pendekatan utama, yaitu empiris dan non-empiris.

Pendekatan empiris berhubungan dengan hal-hal konkret dan nyata, yang dapat diamati dan dibuktikan. Misalnya, jika seseorang mempelajari cabang filsafat hukum, maka pembahasannya akan fokus pada aspek hukum secara konkret.

Sementara itu, pendekatan non-empiris mencoba melampaui hal-hal yang bersifat nyata dan berwujud, dengan mencari penjelasan lebih dalam terhadap gejala konkret yang ada. 

Pendekatan ini lebih condong pada upaya memahami alasan atau penyebab di balik sesuatu yang tampak secara fisik.

Fungsi Etika

Tentu saja, etika memiliki beragam peran penting, di antaranya:

  • Memberikan sudut pandang kritis dalam menghadapi berbagai kebingungan moral yang kerap muncul dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menjadi landasan untuk membentuk orientasi etis yang seimbang, terutama dalam masyarakat yang memiliki keberagaman nilai dan pandangan (pluralistik).
  • Mendorong kemampuan berpikir jernih dengan membangun kemampuan untuk menyusun argumen secara logis, kritis, dan masuk akal.
  • Membantu dalam membedakan hal-hal yang dapat disesuaikan dari yang sifatnya tetap atau tidak bisa diubah.
  • Berperan dalam mengurai permasalahan atau konflik hingga ditemukan akar penyebabnya.
  • Membantu menjaga konsistensi dalam sikap dan keputusan yang diambil.
  • Menyediakan pendekatan sistematis dan analitis untuk menyelesaikan konflik, baik yang berkaitan dengan moralitas maupun masalah sosial secara umum.

Manfaat Etika

Etika sebagai bagian yang tak terpisahkan dari manusia memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan sosial. Di bawah ini dijelaskan secara ringkas manfaat etika dalam kehidupan bermasyarakat.

Etika Menjadi Jembatan antara Berbagai Nilai

Etika berperan sebagai penghubung antara satu nilai dengan nilai lainnya. Sebagai contoh, etika mampu menyatukan nilai budaya dan nilai keagamaan menjadi kebiasaan sosial yang diterima bersama tanpa merugikan pihak mana pun.

Etika Membantu Mengenali Mana yang Baik dan yang Buruk

Ketika etika telah menyatu dalam diri seseorang, ia akan lebih mudah mengenali serta memahami apa yang tergolong baik dan buruk. 

Jika seseorang telah bisa membedakannya dan bertindak sesuai norma yang berlaku, maka etika akan menjadi panduan yang membimbing perilakunya.

Etika Menumbuhkan Sikap Kritis

Etika yang tertanam kuat dalam diri akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang berpikir kritis saat menghadapi suatu kondisi. Ia tidak mudah menyerah, tetapi aktif mencari solusi terbaik. Ia pun mempertimbangkan emosi dan logika sebelum mengambil tindakan, serta tidak bersikap impulsif atau egois.

Etika Menjadi Landasan Sikap Pribadi

Etika dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan atau berperilaku. Seseorang yang memahami etika akan bertindak sesuai norma secara sukarela, bukan karena tekanan. Pemahaman ini juga memperkuat prinsip hidupnya dalam masyarakat.

Etika Membantu Menyesuaikan Diri dengan Aturan yang Berlaku

Melalui etika, seseorang akan memperlakukan orang lain sesuai dengan keadilan. Ia akan menilai dan merespons tindakan orang lain secara proporsional—kesalahan kecil dikenai hukuman ringan, sedangkan kesalahan besar akan mendapat sanksi lebih berat.

Etika Membatasi Kebebasan Demi Kepentingan Bersama

Aturan yang tertuang dalam kode etik menuntut setiap individu untuk mengendalikan kebebasannya. Karena etika bersifat kesepakatan bersama, setiap pelanggaran akan dikenakan konsekuensi yang telah ditentukan.

Etika Membentuk Cara Menyampaikan Gagasan

Dalam forum atau diskusi, terdapat etika dalam menyampaikan pendapat. Etika ini menekankan pentingnya saling menghargai. 

Jika sebuah usulan tidak diterima oleh mayoritas, maka individu yang menyampaikannya harus siap menerima dan tidak memaksakan kehendak.

Contoh Etika dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada kenyataannya, nilai-nilai etika sebenarnya telah menjadi bagian dari rutinitas hidup kita sehari-hari, hanya saja tidak semua orang menyadari pentingnya menerapkan prinsip-prinsip etis dalam keseharian mereka. 

Untuk memahami lebih jauh contoh perilaku etis, kamu bisa simak beberapa penjelasannya berikut ini.

Menunjukkan Rasa Hormat kepada Sesama

Salah satu bentuk etika dalam kehidupan harian adalah menghormati orang lain. Rasa hormat ini diwujudkan melalui perilaku yang tidak angkuh, menjaga intonasi suara saat berkomunikasi, dan memiliki sikap yang rendah hati dalam berbagai situasi.

Tidak Meremehkan Orang Lain

Merendahkan orang lain adalah tindakan yang sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan gesekan sosial atau konflik. 

Maka dari itu, penting untuk melihat semua orang sebagai individu yang setara, tanpa membedakan latar belakang atau status sosial.

Menunjukkan Kesopanan

Bersikap sopan merupakan salah satu wujud nyata dari etika sehari-hari yang bisa diterapkan baik di lingkungan rumah, tempat kerja, maupun institusi pendidikan. 

Sikap sopan ini juga akan membentuk citra positif dan membuat kita lebih dihargai oleh orang lain.

Menghormati Perbedaan Pandangan

Tidak semua orang memiliki pendapat yang sama. Oleh karena itu, kemampuan untuk menghormati perbedaan sudut pandang adalah bentuk penerapan etika yang mencerminkan kedewasaan dan keterbukaan berpikir dalam berinteraksi sosial.

Menolong Orang yang Membutuhkan

Kehidupan akan terasa lebih bermakna jika kita mampu memberi bantuan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan. 

Tindakan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi orang yang dibantu, tetapi juga memperkuat nilai kemanusiaan dan empati dalam diri kita.

Sebagai penutup, pengertian etika menjadi dasar penting dalam membentuk sikap dan perilaku agar selaras dengan nilai moral yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.

Terkini